Membuat Cerita Menarik dengan Karakter Humor

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Membuat Cerita Menarik dengan Karakter Humor
Oleh: Icha Rizfia


Halo semua.
Salam kenal dari perempuan semanis tarik sis alias semangka. Biar makin sayang, aku kasih secuil inpoh. Kalau diriku perempuan tulen. Hobi rebahan pakai daster. Main hape buat nonton drakor. Dan kebetulan jempol suka mencet-mencet sampai bisa jadi cerita di beberapa platfrom.

Bisa main-main ke akun aku tapi jarang up kuliner atau inpo tempat wisata. @icha_rizfia

Katanya kemarin diamanahi materi karakter komedi.

📚📚📚

Karakter komedi?

Hem, mungkin lebih ke membuat karakter yang ucul ulala kali, ya. Lebih anti-mainstream dan kuat di ingatan pembaca.

Sebelum masuk ke karakter, kita coba gali dulu. Kalian suka menulis atau baca genre komedi nggak?

Apa bagian yang kalian suka? Narasi, tokoh, dialog atau apa, nih?

Komedi, adalah salah satu genre. Doi bisa pacaran sama semua jenis genre. Tapi nggak semuanya bisa nikah. Yah, kayak hubungan aku sama dia. Yang udah pacaran bertahun-tahun tapi nggak ke pelaminan.

Maksudnya pacaran tapi nggak nikah ini gimana, sih?

Pacaran dengan semua genre, artinya komedi bisa diselipkan dalam berbagai genre. Misal roman komedi, teen komedi, horor komedi, atau fantasi komedi. Tapi, nggak semua bisa nikah. Yang mana nggak semua eksekusinya bisa berjalan semulus pipi Seo Dal Mi. (Mina asking: Ada yang tahu Seo Dal Mi nggak, nih? Bukan do re mi fa so la si do, yeeu. 😗)

Lanjut.

° Roman mix komedi.
Misal di titik fokuskan roman (jalan cerita) dan komedi (karakter tokoh). Dua hal yang berangkat dari genre masing-masing ini mencoba bersatu. Konsekuensinya, kedua hal tersebut harus saling mendukung.

> Contoh sederhana.

Rendi menatap malam kelabu. Hatinya pilu ditinggal pergi Renata. Di dekat jendela, ia bersenandung lagu Pok Ame-ame sebagai pelipur gundahnya.

Harusnya ia mengatakan isi hatinya. Tak perlu ragu antara telur atau ayam duluan yang ada di dunia. Terlebih, ia sudah keduluan Deran. Laki-laki itu mencuri start sebelum prit dari wasit berbunyi.

Kini, Rendi hanya bisa meratap sambil menghitung bintang dan terus bernyanyi. Sesekali ia jilat tetesan air mata yang asin tapi tak gurih. Ia tak konsumsi micin, jadi air matanya tak terasa umami.

***

Paragraf di atas, aku coba padukan dua genre.

Roman (jalan ceritanya) dan Komedi (karakter tokohnya).

Narasi yang aku gunakan jelas tentang patah hati. Hal lumrah dalam intrik genre roman. Sementara untuk tokoh, aku buat dia konyol. Lagi galau tapi nyanyi pok Ame-ame. Patah hati tapi jilatin air mata.

Jadi jelas, ya. Kita bisa memadukan dua genre. Dan semoga bisa sampai samawa alias cocok.

Karakter komedi sendiri, tentu akan berbeda dengan bagaimana karakter dalam kisah lain. Teen, roman, misteri.

Membuat karakter komedi, bisa dengan beberapa poin;

1. Fisik.
Buatlah karakter dengan bentuk fisik unik dan kebiasaan yang mudah melekat dalam ingatan pembaca. Kebiasaan aneh yang justru jadi daya tarik.

- Misal: Punya tanda lahir berbentuk tahu bulat di lengan. Punya kebiasaan mengeruk kotoran hidung saat gugup, dll.

Aku ada satu tokoh dengan karakter fisik unik. Judulnya Jeng_popon.com.

Dia ini punya rambut andalan bernama jambul khatulistiwa. Dan tanda lahir di tubuh yang membuatnya janda lima kali tetapi mash perawan.

2. Karakter.
Karakter tokoh harus direncanakn sedemikian rupa. Selain agar kuat, juga sebagai penentu tokoh tersebut punya daya tarik yang unik. Misal, buat tokoh yang out of the box.

Biasanya cowok suka melamar perempuan dengan hal romantis (cincin, kalung, makan malam).

Coba ganti dengan karakter tokoh cowok yang pikirannya selalu anti-mainstream.

Ngelamar pakai sop buah (seperti ceritaku Janda Ketemu Duda) atau cewek yang melamar duluan ( Lamaran)

3. Jargon andalan.
Kita tahu, saat ini hal yang lagi viral selalu update. Jaman dulu dan sekarang jelas jargon yang viral tak sama. Manfaatkan hak tersebut dalam karakter tokoh.

Difa dalam kisah RAHASIA selalu menyebut hal menggembirakan dengan istilah ulala yeye, atau Angga di Janda Ketemu Duda selalu menyebut pasangannya dengan sobat ambyar karena dia pengagum papi patah hati yang sudal almarhum.

So, buat karakter yang out of the box agar kisah kita unik. Ide boleh sama. Genre juga pasaran. Tapi karakter tokoh tak semua cerita punya ciri yang sama.

Jangan melulu ceo dingin suka nana nini dan sedingin kulkas, habis itu ngelamar mewah atau ngangkat ceweknya yang katanya seringan bulu. No.

Buat karaktermu sendiri. Unik, berkesan, dan pastinya beda dari yang lain. Lihat sekitar. Bergaulah dengan banyak orang. Kamu akan tahu banyak karakter aneh yang sebenarnya ada di sekitar tapi kamu masih pingsan gara-gara cuma bayangin Han Jie pyong sama Nam Do san aja. 😄

Btw, maaf krna mengandung banyak promosi. 😁

Kalian, sudah pernah membuat karakter aneh apa?

° Sesi QnA °

1. Biasanya kalau bikin cerita humor, bahasa yang dipakai bahasa yang seperti apa? Bahasa santuy atau yang bagaimana? Humor kan kalau pakai bahasa baku, jadinya kaku nggak, sih Kak?

Sejauh ini aku pakai bahasa santai, diksi ringan dan mudah dimengerti. Bukan berarti bahasa baku tidak bisa. Tetap bisa, karena humor tak selalu soal kalimat santai. Bisa dari tanggapan tokoh aka sesuatu, pikiran tokoh, atau dialog.

2. Bagaimana ya cara kita kembangin ide kita buat bisa bikin cerita yang lebih humor gitu? Soalnya saya kalau bikin cerita lucunya cuman di situ-situ aja kak. 😄

Maunya di lucu bagian mana, nih? Misal kamu mau bikin dialognya lucu. Ya jangan di bagian dialog saja dibuat lucu. Coba narasinya, coba pikiran tokoh lain, dll. Jadi bisa banyak variasi.

3. Bagaimana caranya agar kita buat cerita humor yang renyah, enggak garing gitu kalau dibaca?

Renyah? Kasih tepung sajiku aja gimana? Hehehe ....

Humor banyak jenis. Kalau mau humor yang renyah, sesuaikan dengan karakter tokoh, genre, dan pemilihan kata. Renyah di sini aku artikan dengan kata receh yang mudah dipahami.

Seringlah membaca, lihat komedi di TV, dengerin podcast. Biar kita tahu model humor yang enak kayak gimana.

4. Menyelipkan unsur komedi dalam cerita itu ada tahapannya gak, sih, Kak?

Kalau aku sendiri, nggak ada tahapan. Kamu harus bisa membagi porsi antara genre satu dan lainnya yang kamu mix. Kamu harus bisa taruh mana bagian genre roman, mana yang waktunya komedi. Jadi gak full berat satu sisi.

5. Biar humornya natural sesuai alur tanpa bisa pembaca duga. Itu gimana? Adakah tips-nya?

Humor memang membuat pembaca tertawa. Ehm, terhibur lah minimal. Humor natural, mungkin aku artikan sebagai celetukan alami yang nggak disadari tapi malah bikin orang yang baca ketawa.

Tipsnya, lagi-lagi sering denger atau ngobrol ringan dengan orang-orang sekitar. Saat kita kumpul bercanda, pasti ada aja celetukan aneh yang nggak kita kira tapi malah lucu. Coba aplikasikan ke ceritamu.

6. Kak, gimana sih, bikin karakter humoris yang konsisten dan bisa diingat pembaca?

Balik lagi ke 3 poin soal karakter tadi. Buat karakter yang out of the box. Sering-sering menonjolkan kelebihan tokohnya (salah satu dari 3 poin karakter humor di atas). Jadi pembaca lama-lama akan terus mengingat.

Misal Difa di RAHASIA yang sering menyebut ulalayeye dalam keadaan apa pun. Setiap scene aku selipin baik dialog maupun narasi Difa. Jadi komen pembaca yang aku baca, mereka selalu balas dengan hal sama. Dengan kata lain, jargon dari tokoh utamaku melekat dalam ingatan mereka.

7. Bagaimana, sih, bikin humor yg genius—yang nggak receh? Soalnya susah banget nyelipin humor yg tepat. Yang ada malah garing dan bikin pembaca "ha? Apanya, sih yg lucu?"

Humor setiap orang nggak sama. Kayak nggak semua suka makan bubur ayam yang diaduk. Jadi, jangan fokus hanya untuk memuaskan pembaca saja. Tapi, mintalah saran. Perbaiki tulisan dengan sering membaca cerita lucu, berinteraksi dengan orang, lihat komedi di TV (aku suka humor di tonigh show).

8. Kak, kalau mau bikin cerita humor tapi gak punya selera humor gimana kak tips-nya?

Mau bikin sambel tapi nggak doyan pedes?

Buat aja, lalu suruh temen kamu baca. Apakah dia terhibur? Mintalah saran. Ukur sendiri, kamu bisa tertawa kalau lagi dengar atau baca apa? Jangan samakan selera humor tiap orang. Kamu bilang nggak berbakat menulis humor karena nggak punya selera, siapa tahu di mata orang lain malah hal tersebut menyenangkan.

9. Kesalahan fatal dalam menulis humor menurut kakak yang bagaimana?

Ejekan fisik. Apalagi yang mengandung sara. Karena hal tersebut bukan sesuatu yang pantas untuk dijadikan lelucon. Apalagi kalau soal kekurangan fisik atau agama.

10. Membuat karakter komedi itu kan harus mengandung kata 'aneh' agar memiliki daya tarik tersendiri. Semisal karakter, fisiknya biasa saja—nggak ada aneh atau unik—bahkan gak punya jargon, apa cerita tersebut akan tetap bisa dikatakan komedi hanya lewat dialog yang dibuat oleh penulis?

Lalu, sering kali Ze kesulitan membuat sesatu yang aneh agar terkesan natural. Apa Mak punya tips untuk mengatasi hal tersebut?

Bisa. Gak harus punya karakter unik. Tapi buat narasi yang menghibur. Pilih kata yang ringan dan mudah dipahami untuk membuat kalimat lelucon. Nggak usah muluk-muluk bikin pantin odading biar diketawain. Buat dialog dan narasimu sendiri.

11. Kak, kan humor itu ada yg memper ke mesum lah, vulgar lah blabla, namanya juga spontan gitu. Emng harus dikasih warning ke cerita dulu, atau gimana? Tapi humor model gitu gak apa-apa kan, ya?

Nggak masalah. Aku pun juga kadang pakai humor model kentang begini. Bagaimana aku menyebut laki-laki dengan kata ganti manusia bertytyd.

Tak masalah dan sah-sah aja. Tapi, larangan keras adalah saat kamu membuat lelucon dengan membawa fisik orang (cacat) atau agama.

📚📚📚

Kalian kontak aku di mana aja. Sapa-sapa manja kalau ketemu.

Aku ada di wattpad, cabaca, KBM, dan inovel. Siapa tahu mau mampir.

Kalian penulis. Tapi, jangan lupa untuk menjadi pembaca. Karena dari membaca karya orang lain, akan membuatmu tahu di mana letak kekurangan dan kelebihanmu.

Tetap semangat berkarya! 🤗

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro