sampai jumpa esok

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kita dibutakan amarah. Lilin di kepalamu membakar harta bendamu, sepersekian percikannya juga mengenai mataku yang semakin buta untuk melihat merpati dapat terbang bebas di dalam tubuhmu.

Aku melihatmu sebagai tembok abu-abu yang rapuh, dan kau melihatku sebagai tembok hitam yang kokoh. Esok aku akan meminta maaf padamu karena kini tembok milikmu serupa dengan tembok milikku.

Meski begitu, kita masih bisa saling menengok ke belakang, mengabaikan kubangan lumpur yang baru kita injak, membiarkan anak-anak kecil bermain gembira tanpa sesak, lalu menatap ke depan yang masih tidak terlihat bagaimana atau apa yang ada dan menanti.

Polaroid yang kukatakan, lupakan saja. Sebagai gantinya aku akan mengatakan, 'Sampai jumpa esok.' Padamu dengan senyum yang mungkin tidak lagi akan kau lihat.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro