Kita Punya Cerita

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Kita, memiliki awal yang berbeda.

Kita, berangkat dari latar belakang yang berbeda.

Kita, tak terlahir dari rahim seorang ibu yang sama.

Kita, tak memiliki ayah yang sama.

Tapi disini, di sekolah ini, di SMK Sabilil Muttaqin,

Kita bertemu, kita berkumpul, kita bersama

Kita bisa memiliki ibu yang sama dan ayah yang sama.

Beberapa sudah aku kenal, karena kita sudah berteman sebelumnya.

Untuk yang lain? Aku masih malu untuk menyapanya.

Yaa... malu-malu tapi mau untuk berkenalan.

Seperti anak ayam yang kehilangan induknya kita ribut saja tanpa ada tujuan.

Tapi, disitulah mulanya, kita harus berjuang bersama.


Hei, ingatkah kalian saat pertama kali guru marah?

Ingatkah kalian saat kita datang dengan pakaian berantakan, dasi entah dimana, dan aksesoris penuh di pergelangan tangan?

Ingatkah kalian saat kita hanya tersenyum saat tak bisa menjawab pertanyaan guru?

Ingatkah kalian saat kita berusaha sembunyi dan kabur dari Sholat Dhuha dan Dhuhur?

Ingatkah kalian saat guru membuka salon dadakan karena rambut panjang kita?

Ingatkah kalian saat guru kita menghapus make up yang terlalu berlebih?

Ingatkah kalian saat kita dipanggil untuk mendapat sanksi karena kesalah kita?

Ingatkah kalian saat kita sedikit melawan pada guru?

Ingatkah kalian saat ulangan kita justru menunggu aliran jawaban, kelas menjadi hening karena kita tak ada yang becus menjawab soal-soal itu.

Ingatkah kalian saat memberikan kecewa pada bapak dan ibu guru?

Ingatkah kalian bagaimana pusingnya saat guru kita menerangkan berbagai rumus Matematika, tenses Bahasa Inggris, nama-nama alat dan bahan memasak, dan peralatan di bengkel Sepeda motor?

Dan, apa yang kita lakukan??

Diam saja, antara jelas dan bablas tak tahu apa-apa

Itu kita...

Kita yang kompak, kita yang bandel, kita yang suka bikin pusing para guru,

Karena kita adalah "partner in crime yang sejati"


Disini, kita melewati segalanya bersama,

Kita pernah khilaf dan bertengkar saat sebuah kesalahpahaman yang menguasai kita.

Setelahnya? Kita kembali tertawa bersama, iseng bersama, dan nakal bersama.

Saat yang paling menguras emosi pun kita lewati bersama.

Saat dimana kita harus kehilangan salah satu teman terbaik kita, sahabat kita, saudara kita.

Siti Nadifatul Kamila, dia pergi meninggalkan kisahnya dengan setiap orang,

Memberikan senyum manis pada kita,

menyisakan kenangan terakhir yang susah ditebak,

meyisakan sakitnya kehilangan,

dan menyisakan tanda tanya, Kenapa begitu cepatnya?

Bahkan dia pergi tanpa penjelasan apapun, tenanglah disana, doa kami bersamamu.


Sekarang, mendekati akhir!

Tiga tahun kita bersama.

Tiga tahun kita lewati semua

Tiga tahun yang menyisakan cerita untuk kita

Selama masih memijak bumi yang sama,

Selama masih menghirup udara yang sama,

Selama masih bisa bertukar kabar,

Berjanjilah, kalian akan baik-baik saja.

Tak bisa bertemu bukan berarti tak bisa tahu kabar, bukan??

Jangan lupa untuk memberi kabar!

Tiga tahun begitu singkat, namun menyisakan cerita.

Disini, di SMK Sabilil Muttaqin,

Kita Punya Cerita



19.00 WIB, 30 Maret 2018 

.

.

.

.

.

Na_NarayaAlina

Dedicated to my  lovely students

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro