Poseidon ; 10

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Lelah dengan lamunannya tentang Demeter, Poseidon memutuskan untuk mulai melihat-lihat daerah kekuasaannya yaitu, Ocean. Dia pergi dengan kendaraan kereta yang ditarik oleh hippokampos, mahkluk setengah kuda dan setengah ikan itu adalah hadiah yang dia terima karena memilih lautan. Sekarang Poseidon juga sudah menemukan kemampuan baru. Dia dapat bernapas dan beraktivitas bebas meski di bawah kedalaman laut.

Di tengah perjalanan menelusuri daerah kekuasaan barunya tanpa sengaja Poseidon bertemu seorang wanita di Laut Aegea. Poseidon telah mendapatkan informasi bahwa lautan ini mempunyai pemilik terdahulunya, semacam seorang raja atau sejenisnya, tapi memang mengapa? kini seluruh lautan berada di bawah kekuasaannya, Poseidon bisa bebas menggulingkan raja manapun.

Kembali ke topik semula. Wanita yang Poseidon lihat dari kejauhan itu sangatlah cantik. Matanya berbinar seperti mutiara, kulitnya bening, dan rambut panjang miliknya mengayun terbawa air. Dia sangat baik dan ceria. Itu terlihat dari caranya bercanda dengan beberapa lumba-lumba dan ikan di sekitarnya. Wanita itu mengenakan sutra putih yang dipangkas emas dan bertelanjang kaki, membuat Poseidon tak berkedip saat menelusuri lekuk tubuh indahnya.

"Siapa wanita itu?" Poseidon bergumam sendiri.

Namun, tiba-tiba wanita itu berenang meninggalkan teman ikannya dan menjauh dari tempat Poseidon berada. Sepertinya dia tahu sedang berada di sekitar predator yang ganas.

"Gawat dia pergi!" Poseidon segera menarik tali ikat pada hippokampos, lalu binatang itu mulai berlari mengikuti arahan tuannya.

"Sepertinya aku mulai menyukai lautan ini," ucap Poseidon sembari menyeringai.
Setelah mengejar cukup jauh Poseidon tetap kehilangan jejak wanita yang dia cari.

Namun, pria itu tidak menyesal sebab saat ini dia mendapatkan yang lebih dari sekadar seorang wanita cantik. Tidak jauh di depannya berdiri megah sebuah istana. Bangunan besar nan tinggi dengan tangga menanjak ke atas. Pintunya terbuat dari emas berornamen kerang. Ikan dan beberapa nereid atau nimfa laut berlalu lalang berenang keluar masuk bangunan bewarna putih gading itu dengan bebas.

"Mengapa mereka seenaknya keluar masuk istana? Ini pasti ada yang tidak benar," gumam Poseidon.

Pria itu menarik hippokamposnya agar lebih mendekat. Kedatangan Poseidon sepertinya dirasakan oleh makhluk laut di sekitarnya. Para sekelompok ikan dan nereid menghentikan aktivitas mereka lalu memberi hormat pada Poseidon. Kabar tentang kedatangan dewa Olympus memang sudah tersebar ke seantero lautan. Namun, mahkluk laut tidak menyangka Poseidon akan datang secepat ini.

"Oh baguslah, mereka tahu siapa Raja yang sebenarnya," ucap Poseidon saat melewati para ikan dan nereid yang memberikan jalan.

Poseidon telah sampai di depan istana laut. Dua nereid laki-laki yang sepertinya bertugas menjaga istana datang dan memberi penghormatan untuk Poseidon.

"Dewa, Anda telah tiba di istana Aegea," kata salah satu nereid. Mahkluk mirip manusia berparas sempurna itu mempersilahkan Poseidon masuk. Sementara nereid yang lain mengurus kendaraannya, hippokampos.

Poseidon masuk ke dalam istana emas dan takjub dengan keindahannya. Ukiran lautan dan ombak tergambar di setiap pilar-pilar yang menyangga istana. Bunyi gaung terdengar ketika Poseidon menapakkan kaki di lantai. Sebuah kursi emas berhiaskan pahatan gelombang laut yang berada di sisi kanan kiri berdiri tegak menunggu si empunya datang. Ini hebat, pikir Poseidon.

"Selamat datang dewa Poseidon di istana Aegea!" Seorang laki-laki berjenggot putih datang memberikan sambutan. Dia ditemani oleh seorang nereid wanita berumur sama dan rombongan gadis cantik yang tersenyum genit di belakang menunggu untuk diperkenalkan.

"Siapa kau?" Poseidon mengernyit.

"Aku adalah Nereus dan ini adalah Doris," ujar pria itu. Dia juga memperkenalkan wanita di sampingnya. "Kami yang telah mempersiapkan dan menjaga istana emas ini untuk Anda."

Poseidon mengangguk mengerti. Namun, para gadis cantik di belakang Nereus dan Doris terus melambaikan tangan membuat Poseidon sedikit kehilangan fokus.

Poseidon berdeham. "Siapa mereka?"

Doris yang memahami maksud dewa laut lantas tersenyum dan menjawab, "Mereka adalah kelima puluh putri kami."

Poseidon memang tidak bisa menghitung cepat tapi dia yakin para gadis itu berjumlah ganjil. Mereka kehilangan satu anak.

"Tidak, Ibu. Amfitrit tidak ikut. Jadi, kami tidak genap lima puluh." salah satu gadis nereid bersuara.

Benar dugaan Poseidon.

Nereus terbatuk-batuk kecil. "Ah, sudahlah itu bukan masalah. Tuanku, kami semua termasuk anak-anakku ingin mengadakan sebuah pesta untuk menyambut kedatangan Anda. Apakah Anda berkenan?"

"Tentu saja, aku tidak keberatan. Lakukan saja perayaan di sini." Poseidon tersenyum congkak. Kalau bisa dia juga ingin mengundang Hades dan Zeus saat ini, hanya untuk menyombongkan diri.

Persiapan pesta pun dilaksanakan dengan sangat baik. Nereus dan Doris yang memang dipercaya sebagai panitia acara mengundang beberapa makhluk laut tersohor di pesta penyambutan Poseidon. Tidak hanya itu, mereka juga mengundang Zeus dan Hades sesuai permintaan Poseidon. Meski tidak yakin kedua dewa Olympus itu akan datang. Apalagi Hades, bisa-bisa pesonanya akan mengalahkan octopus di laut Aegea.

Pesta pun berlangsung. Suasana sangat ramai. Beberapa sekutu titan Oceanus pun datang menyambut atasan mereka yang baru. Poseidon sedang duduk dengan gagah di kursi singgasananya. Dia mengenakan baju sutra putih yang hanya membalut pinggang sampai lututnya. Dadanya dibiarkan telanjang membuat para gadis nereid yang melihat berteriak histeris. Tak lupa mahkota baru berbentuk setengah lingkaran dengan beberapa bagian meruncing yang terbuat dari emas juga dia kenakan. Trisulanya berdiri tegak tergenggam di tangannya.

Mata Poseidon tak lepas dari para gadis nereid di depannya. Mereka menggerakkan badan mengikuti irama musik dengan apik. Sekumpulan anak Nereus itu didandani dengan sangat cantik hingga hasrat Poseidon tidak terkendali. Namun, satu nama tiba-tiba mengusik sisi hatinya.
Amfitrit, Poseidon dengar gadis itu kembali tidak ikut andil dalam pesta penyambutannya. Dewa Olympus merasa gusar. Gadis macam apa yang dengan berani menolak untuk menghibur dirinya, sementara yang lain di sini sedang berusaha menarik perhatiannya.

"Tuanku, mengapa Anda merasa gelisah? Apa Anda tidak menikmati pesta ini?" salah satu gadis nereid paling cantik bernama Thetis tiba-tiba menghampiri Poseidon sembari menawarkan secawan nektar.

Poseidon menerima nektar itu, meneguknya sedikit lalu menaruh cawan pada meja di sampingnya. "Tidak, aku merasa senang."

Thetis tersimpul malu. Tangan lentiknya dengan sengaja menyentuh dada telanjang Poseidon membuat pria itu mengernyit bingung.

"Kalau begitu mau menari denganku?" tawar Thetis.

Poseidon sebenarnya mau saja, tapi saat ini pikirannya sedang tidak waras hingga tak tertarik dengan ajakan gadis cantik itu.

"Aku akan melihat saja."

Penolakan Poseidon yang terang-terangan membuat gadis nereid berambut merah itu mengerucutkan bibir.

"Tapi boleh aku bertanya sesuatu!" seru Poseidon sebelum Thetis pergi.

"Ya," jawab Thetis.

Poseidon menggaruk dagunya yang ditumbuhi jenggot tipis. "Apa kau tahu di mana Amfitrit?"

Kening mulus Thetis berkerut. "Amfitrit?"
Poseidon mengangguk.

Baru kali ini dia merasa begitu ingin mengenal seorang gadis yang hanya diketahui namanya. Terlebih yang satu ini bersikap seolah menjauh. Demi petir Zeus yang mematikan, jangan panggil namaku Poseidon jika aku tidak bisa menaklukkan yang bernama Amfitrit di peraduan.

"Amfitrit, dia pasti sedang berada di kediaman kami. Sebuah gua perak di palung laut, " ujar Thetis sebelum meninggalkan Poseidon lantaran merajuk.

Poseidon mengambil kembali cawan di meja lalu meneguk nektar yang tersisa hingga habis. Palung laut adalah tempat yang tidak begitu bagus, jika dibandingkan pesta di istana seorang dewa. Pria bermata biru itu memanggil hippokamposnya dan segera meninggalkan istana yang masih penuh dengan para tamu. Tentu bisa ditebak, Poseidon pergi ke tempat di mana Amfitrit berada.


⚪ ⚪ ⚪ ⚪

See you next chapter
Author
Sandramilenia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro