About Syndrome

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di kisah ini, bukan hanya ada Stockholm Syndrome, melainkan ada satu sindrom lain. Kecenderungan lain yang tak banyak orang tahu. Jika biasanya pengidap Stockholm Syndrome selalu bertepuk sebelah tangan, apa jadinya jika kali ini dibalas dengan Syndrome Lima?

Stockholm Syndrome itu respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu.

Sudah rahasia umum jikalau ada korban yang jatuh cinta kepada penyanderanya. Hal itu bisa disebabkan karena kecenderungan melewati hari-hari dengan si penyandera. Ketergantungan dan hanya merasa memiliki penyandera itu di hidup korban sekarang. Lalu, korban akan mulai mewajarkan seluruh tindak kekerasan yang dilakukan penyandera terhadap dirinya sendiri atau orang lain yang terjadi di depan matanya. Memaafkan seluruh kesalahan si penyandera, dan bahkan akan membela penyanderanya jika pihak keamanan menemukan mereka dan berniat memisahkan mereka.

Bahkan meski ada kesempatan melarikan diri, sang korban yang mulai jatuh cinta akan mempertahankan keberadaannya agar tetap dekat dengan si penculik/penyandera.

Sudah banyak kejadian yang terjadi dalam konteks sindrom ini. Contohnya, kepada beberapa wanita yang disekap oleh sejumlah pria di tanah Swedia. Lama kelamaan, wanita-wanita itu merespon lain, bukan lagi berontak atau meminta dibebaskan, melainkan semakin bergantung kepada penculik-penculik mereka. Bahkan saat pihak polisi ingin mengamankan para penculik, mereka malah membelanya mati-matian.

Tapi rasa-rasanya, kejadian penyanderaan dan/atau penculikan di kisah ini akan menjadi kisah Stockholm syndrome dengan jangka waktu kebersamaan penculik dan korban yang paling singkat sepanjang sejarah.

Karena bukan hanya Stockholm Syndrome yang terjadi disini.

Syndrome Lima, kebalikan dari Stockholm Syndrome. Justru penyandera yang memiliki ketertarikan emosional terhadap sanderanya. Penyandera menjadi lebih simpatik, dan bahkan merasa membutuhkan sandera-nya.

Stockholm Syndrome is a condition that causes hostages to develop a psychological alliance with their captors as a survival strategy during captivity.

Di cerita ini, ada tiga factor seseorang dapat mengalami Stockholm Syndrome mereka sendiri.

· A hostage's development of positive feelings towards their captor

· A refusal by hostages to co-operate with police forces and other government authorities

· A hostage's belief in the humanity of their captor, for the reason that when a victim holds the same values as the aggressor, they cease to be perceived as a threat.

Physical and psychological effects:

1. Cognitive: confusion; blurred memory; refusal to accept the reality of events; recurring flashbacks.

2. Emotional: lack of feeling; fear; helplessness; hopelessness; aggression; depression; guilt; dependence on captor; development of Post Traumatic Stress Disorder

3. Social: anxious; irritable; cautious; estrangement

4. Physical: increase in effects of pre-existing conditions; development of health conditions due to possible restriction from food, sleep, or exposure to outdoors.

A similar form of Stockholm syndrome called Lima syndrome/Syndrome Lima has been proposed, in which abductors develop sympathy for their hostages. An abductor may also have second thoughts or experience empathy towards their victims.

***

"Anak ini ada kecenderungan menjadi psikopat. Namun tenang saja, hal itu akan dilakukannya jika memang ia merasa terpojok, tersakiti, atau mentalnya tertekan. Maka dari itu saya sarankan untuk anda menjaga emosinya agar tetap stabil. Jika ia marah atau merasa sedih, tolong ringankan masalahnya, dengarkan keluhannya, berusahalah agar emosinya tak meledak secara berlebihan. Karena jika hal itu terjadi, bahaya akan mulai mengincar orang yang menghancurkan hidupnya."

"Meskipun pada akhirnya, setelah melakukan kesalahan, entah besar atau kecil, ia akan tetap merasa bersalah dan menyesal." Ujar dokter cantik itu sambil menunjuk kearah anak laki-laki yang tengah asyik meminum susu kotak vanilla nya.

***

Cuap-cuap!

Maap ya, ada Inggrisnya. Lebih gampang jelasin pake itu soalnya, soon bakal dikasih versi Indonya.

Bakal triple up, makasih!

Start on work: July 2018

Start on Wattpad : 21 Oct 2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro