Part 3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pada hari Senin, sudah menjadi kewajiban rutin untuk siswa dan siswi SMA Harapan Bangsa melaksanakan Upacara Bendera di Lapangan. Tidak heran saat Upacara berlangsung, terdapat posisi khusus untuk siswa/siswi yang terlambat, itu mungkin sudah menjadi pemandangan yang rutin setiap hari senin .

Saat berangkat sekolah, aku naik angkutan umum dan jalanan di Jakarta sangat macet, sedangkan waktu menunjukkan pukul 06.55 wib yang artinya sebentar lagi waktunya bell tanda masuk berbunyi.

" Aduh, gimana nih sudah jam segini kalo terlambat bisa dihukum nih " runtukku kesal dan cemas

Sampai di sekolah yang sudah menunjukkan pukul 07.15 wib.

" Pak, bukain dong gerbangnya. Tadi macet pak,jadinya telat " ucapku kepada Pak satpam

" Haduhh, gimana sih neng, udah tau hari senin kan upacara. Ayo masuk kedalam, baris di barisan khusus untuk murid yang terlambat" ucap Pak satpam yang membukakan gerbang dan membawaku ke posisi khusus.

Saat aku mengedarkan pandangan. Aku melihat pria yang tak asing bagiku, dia yang ku temui saat Classmeeting kemarin. Ternyata dia berada di posisi yang sama seperti ku saat ini.

"Alhamdulillah,ada untungnya juga gue terlambat " batinku dengan rasa gembira.

Upacara selesai, saatnya untuk yang terlambat mendapatkan hukuman yaitu lari keliling lapangan 5x diawasi oleh Guru piket yang bertugas.
Hukuman selesai, ada yang langsung balik ke kelas dan ada yang juga duduk di lapangan karena kecapean.

Aku menatap Dirga yang kecapean juga seperti apa yang aku rasakan. Dia sedang meneguk sebotol air mineral yang dia bawa dari rumah. Tiba tiba keajaiban pun datang.

" Kamu mau minum ga? " Ucap Dirga yang menyodorkan minum ke arahku

" Hah..... Aku? "

" Iya kamu. Aku melihatmu seperti kecapean  " Ucap Dirga, dan aku terima minumannya sambil mengucapkan terima kasih.

" Aku balik ke kelas dulu yaa " lanjut Dirga. Dia lari menuju kelas nya yang berada di 11 IPA 2

Aku masih diam di tempat, yang masih tidak yakin bahwa orang yang aku sukai berbicara kepadaku? Itu sesuatu yang tidak akan aku lupakan sampai kapanpun.

                                ***

Karena free class atau tidak ada guru yang mengajar, berhalangan hadir katanya sih lagi kondangan. 
Banyak murid yang sedang asik dengan dunianya sendiri, di barisan depan terdapat Ara the gengs yang sedang membahas most wanted boy SMA Harapan Bangsa.

" Gengs, tadi gue ngeliat Kak Arka. Duh ganteng bangeeettt ".

" Duh idaman banget dah, makin cinta sama Kak Arka ".

" Itu punya gue jangan diambil, Kak Arka milik aku seorang ".

Dan masih banyak lagi yang mereka bicarakan tentang most wanted boy itu. Di barisan paling belakang terdapat gerombolan anak laki laki yang sedang main PS 2.

" Ayo tendang, jangan sampai lolos. Jangan kasih ampun. Ayoooooooooo............ Goooolllllllll" teriak Dimas bahagia karena bola yang di tendang masuk ke gawang lawan.

" Bego lu ah, kebobolan kan tuh. Sini sini biar gua aja yang mainin. Lu liatin nih ya, bakalan menang pasti nih" kata Yoga penuh percaya diri sambil merebut Stik PS yang dimainkan tadi.

Dan disitulah terjadi adu mulut antara mereka yang sedang bermain PS, teriakan yang membuat kelas heboh layaknya pasar yang sedang berjualan.

Kedua sahabatku sedari tadi menanyakan banyak pertanyaan tentang kejadian tadi pagi yang terjadi kepadaku.

" Tadi pagi kenapa lu bisa terlambat Syil? Ucap Renata

" Biasa lah, macet. Gue kan naik angkutan umum " ucapku " tapi ada untungnya juga sih gue terlambat "lanjut ku sambil tertawa bahagia

" Emang dah cuma lu doang yang bahagia kalo terlambat, kenapa sih emang? " ucap Renata heran

" Gue ketemu Dirga yang nomor punggungnya 7 itu loh. Tadi kan yang terlambat dikasih hukuman sama guru piket disuruh lari keliling lapangan 5x. Selesai menjalankan hukuman, gue ngeliat Dirga ternyata terlambat juga. Pas lagi istirahat karena kecapean, dia ngasih minuman ke gue. Gimana sih rasanyaaaa? Ihhh gue senang banget dah aslii " kataku panjang lebar menjelaskan kejadian tadi pagi kepada sahabatku.

" Duh, enak ya pagi pagi dah ngeliat doi rasanya seger banget dah ya " ucap Renata.

" Iyaa enak banget, gue aja pagi pagi belum ketemu doi. Haduh nasib amat dahh " ucap Fanya.

" Hehe, hari ini bisa dibilang senin manis. Gak akan gue lupain kejadian hari ini ".

                                 ***

Jam menunjukkan pukul 16.00 wib yang tandanya sudah bell berbunyi waktu pulang. Semua murid mengemaskan barang, dan keluar kelas menuju parkiran, ada juga yang menuju ke halte depan sekolah untuk naik angkutan ataupun menunggu jemputan.

Seperti aku yang menunggu angkutan umum di halte sambil mendengarkan musik menggunakan headset yang tersumpel di telingaku. Aku mendengarkan lagu Hivi-Pelangi karena lagu tersebut merupakan lagu kesukaan ku. Sekolah mulai sepi dan tidak ada lagi muncul angkutan umum,aku mulai cemas. Aku menelpon kakak ku untuk menjemput tetapi tidak diangkat.

Aku melihat motor besar yang sudah berada di depan ku, seorang laki laki bertubuh tinggi, dengan menggunakan helm.

***
Siapa yaaa laki laki ituuu?

Jangan lupa vote ya 💕💕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro