HBD

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Malam itu Dion masuk ke dalam kamarnya dengan membawa beberapa bungkus hadiah dan senyuman menghiasi wajahnya, Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang kesekian kali. Selain memperingati hari kelahirannya, juga mengingatkannya bahwa ia sudah melewati lagi satu tahun kehidupan tanpa kekasih.

Kalau kau bertanya kenapa Dion tidak pernah mendapat seorang gadis pun, aku juga bingung. Padahal pemuda itu cukup menarik dengan tubuhnya yang tinggi dan atletis, rambut bergelombangnya yang tidak bisa dirapikan, dan mata cokelatnya yang selalu dihiasi kacamata minus dengan bingkai hitam.

Setelah duduk di kasurnya yang empuk dan menyalakan pendingin ruangan. Ia mulai membuka hadiahnya satu persatu. Yang pertama adalah dari Layla Hawks, sang pemimpin gang Wallflower di mana ia bekerja sekarang. Nyonya Hawks menghadiahkannya beberapa setel jas silk wool dengan warna biru gelap favoritnya. Ia lalu membaca kartu ucapan ulang tahunnya dari sang nyonya besar itu:

Dear Dion,

Selamat ulang tahun untukmu.

Aku menghadiahkanmu beberapa jas ini karena kau semakin lama semakin terlihat kusam dengan jas lamamu. Pastikan kau selalu mencuci jasmu dengan teratur, sehingga tidak membuatku malu kalau kau sedang mengawal kami sekeluarga saat menghadiri acara pesta. Aku disindir beberapa kolegaku karena dianggap terlalu miskin untuk membelikan bawahannya jas baru.

Tapi ingat, ini pertama dan terakhir kalinya aku membelikanmu jas. Lain kali, gunakan uang yang biasa kau habiskan untuk membeli mainan kecil yang hanya menumpuk di kamarmu itu.

Layla Hawks.

Dion cuma nyengir, ia memang akhir – akhir ini menghabiskan gajinya untuk membeli action figure dan model kit edisi terbatas, sehingga urusan pakaiannya terbengkalai diprioritas nomor sekian. Lagipula selama jasnya belum robek sehingga harus butuh tambalan, ia tidak peduli.

Berikutnya pandangannya beralih ke bungkusan hadiah yang bermotif Haro warna merah muda dari serial Gundam, cara membungkusnya amat rapi sehingga Dion tidak tega menyobeknya begitu saja.

Pemuda itu dengan hati – hati membuka lipatan – lipatan kertas kadonya. Ternyata dari kartu ucapan ulang tahunnya, itu adalah hadiah dari Lucy dan Luke. Sebuah syal bergambar Amuro Ray sang pilot Gundam pertama dengan bentuk deformed, juga kaus turtleneck hitam lengan panjang yang dengan logo Zeon berwarna merah menyala. Ia pun membaca kartu ulang tahunnya:

Kak Dion,

Selamat ulang tahun,

Aku dan Kak Luke akhirnya memutuskan untuk membeli hadiah masing – masing karena kami bingung untuk menentukan hadiah mana yang cocok untuk kakak. Awalnya kami ingin membeli Nendoroid Zaku, tapi harganya ternyata mahal sekali, dan kami tidak yakin apakah cukup waktu untuk mengumpulkan uang untuk membelinya.

Kami juga sempat berdebat cukup lama (bahkan hampir bertengkar) menentukan apa yang akan kami beli dI toko pakaia, baju atau syal. Akhirnya pelayan toko memberi kami potongan harga sehingga uang kami cukup untuk membeli keduanya. Dan aku sendiri tidak yakin apakah baju yang dibeli kak Luke pas untuk ukuran tubuh kak Dion.

Dan aku mendoakan semoga kakak bisa akrab bersama Blaire tahun ini.

Salam Sayang,

Lucy (dan Luke)

Kali ini Dion tertawa geli membayangkan dua saudara itu berdebat seru mencari hadiahnya, Lucy memang amat memperhatikan dirinya, tapi Luke? Dion berani bertaruh, ini pasti pertama kalinya ia mencari hadiah mengingat sifatnya yang penyendiri.

Pandangan Dion lalu tertuju pada bungkusan terakhir, kali ini bungkusan itu amat sederhana dengan kertas kado berwarna ungu gelap. Bungkusan itu sedikit tebal, namun ada sesuatu yang berbentuk panjang, kecil dan keras begitu di sentuh. Ketika ia merobek dengan cepat kertasnya, ternyata isinya adalah sebuah pisau lipat swiss army dengan banyak fungsi seperti gunting, obeng, pembuka botol , bahkan bisa berguna sebagai flashdisk 8 gb, juga sebuah buku novel The Ninnogs edisi terbatas.

Dion langsung mengetahui siapa yang memberi hadiah itu, dari anggota swans yang merupakan para pengawal pribadi Lucy. Dengan harap – harap cemas ia membuka kartu ucapannya:

Dion,

Selamat ulang tahun.

Aku menulis ucapan ini mewakili yang lain, Lilith sedang terlalu asyik mengutak – atik CPU bekas yang baru saja ia dapatkan secara gratis dari nyonya Hawks, sedangkan Blaire diam saja waktu kutanya apakah ia mau menuliskan ucapan ulang tahun untukmu.

Aku sendiri memutuskan untuk membelikanmu the Ninnogs karena kebetulan aku mendapatkan undian berhadiah buku membeli satu mendapat dua, jadi sekalian saja kubelikan untukmu juga. Sedangkan Lilith yang memberi pisau lipat karena menurutnya akan berguna untuk keadaan darurat. Mengenai Blaire, aku sendiri tak mengerti sikapnya yang menjadi amat pendiam ketika kami membicarakan ulang tahunmu.

Nah itu saja yang kusampaikan kepadamu, semoga kau senang dengan hadiah kami.

Maria & Lilith

PS: Aku tidak tahu apakah Blaire juga ingin memberikan ucapan selamat padamu secara pribadi.

Membaca kartu ulang tahunnya yang terakhir ini Dion hanya terdiam. Sudah beberapa bulan ini Blaire tidak mau berbicara dengannya, alasannya hanya satu: Pacarnya cemburu. Yah, Blaire memang popular dan Dion tahu itu, tapi bahkan untuk membalas pesan singkat darinya saja gadis itu tidak diizinkan pacarnya.

Dion akhirnya hanya meletakkan hadiah – hadiah itu di meja kamarnya tanpa membereskannya, ulang tahunnya terasa hambar hari ini, lelah dengan memikirkan segala kemungkinan tentang Blaire, ia mengempaskan kepalanya ke bantalnya dan empuk, berusaha melupakan segalanya.

Ketika ia hampir saja tertidur, sebuah bunyi berdering pesan masuk ke smartphone miliknya membuat Dion terjaga, dengan enggan ia membukanya.

Ternyata hanya tiga huruf yang tertulis di layarnya: HBD.

Dion kemudian tersenyum simpul mengetahui dari siapa pesan itu masuk, ternyata gadis itu belum benar – benar melupakan dirinya, hanya tiga huruf namun bisa menghangatkan hatinya kala itu.

Ia pun membalas pesan itu dengan dua kata: Thanks, Blaire.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro