23

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Akhirnya aku sampai di rumah dengan selamat setelah merasakan beban yang sangat berat menahan kelopak mata ini ingin turun dengan bebas. Sebelum aku sampai di kamar aku melihat dua orang lelaki yang duduk di sofa dengan dua ekspresi yang berbeda.

"Kak Zo? Kak Yaz? Udah selesai pekerjaannya?" tanyaku bingung. Biasanya mereka memerlukan waktu yang cukup lama.

"Begitulah," kata kak Yaz dengan ekspresi luar biasa ceria, mungkin kalau di anime pasti wajahnya akan terlihat kinclong.

Berbeda dengan kak Zo yang terlihat sangat lesu sampai rasanya hanya perlu sentilan kecil, nyawanya bisa berlayar bebas. Kak Zo menatapku dengan mata sayunya, detik berikutnya ia sudah mendekati dengan kencang. "NOVIIIII!!" seru kak Zo yang langsung memeluk kakiku.

"Dih, kak Zo kesurupan apaan sih?!" seruku kaget. Untung masih kakak, kalau nggak langsung tak tabok pake tas yang isinya buku-buku tebal.

"Ituloh! Kakakmu tega!!" seru kak Zo dengan wajah ingin menangis dan sebelah tangannya menunjuk kak Yaz.

"Lah, dia adekmu juga kan kak Zo," kataku datar.

Terdengar suara sofa, yang sebenarnya dikarenakan kak Yaz bangkit dari duduknya dan berjalan ke arahku. "Ini loh dek," kata kak Yaz yang mengulurkan ponselnya.

[Sisanya telah dihapus. Terima kasih]

.
.
.
.
.
.

Hai~ padahal cuman mau lanjut dikit, ternyata keasikan hahahaha!

Ada yang mau nebak apa kejutan khusus dari bang Yaz ke adek kesayangannya? Hahahahaha!!!

Selamat menjalani hari ramadhan, maaf kalau salah, bagi yang merayakan.

Pst pst, sedikit spoiler aja nih, kalian siapin mental membaca judul "epilog" ya. Karena tanda "selesai" udah mulai kelihatan. Saya kan baek, jadi di kasi peringatan dulu hehehe. Masih kurang lebih 5 chp sih :/

Terima kasih yang selama ini mendukungku ya, tidak nyangka loh cerita yang aku pikir tidak laku malah di sukai 〒▽〒

-(1/05/2020)-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro