🌷 Part 13 : Basket

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

'Dia tampak baik-baik saja, senyumnya lebar, sedangkan aku~'

###

Keesokan harinya Key di ajak Grace menonton pertandingan basket di kampus sebelah. Kampus mereka melawan kampus tetangga. Kebetulan crush baru Grace satu tim dengan Zayn. Key baru tau Zayn main basket.

Arena basket ramai, sorak suara penonton yang antusias menggema di dalam gor. Zayn nampai dominan di tim itu, atau karena pandangan Key hanya tertuju pada Zayn. Cara dia menangkap bola, melompat, dan memasukkan bola ke rin, setiap gerakan yang Zayn lakukan begitu keren di mata seorang Key. Key belum pernah lagi merasakan antusias menonton seseorang dengan begitu serius dan terkesima seperti ini.

Saat sadar ada Key di bagian penonton, Zayn tersenyum dan melambaikan tangannya pada Key. Key ikut melambai, dan Grace juga, karena sebenarnya bukan hanya kepada Key Zayn menyapa. Sadar itu, Key tersenyum sendiri dan menutupi wajahnya yang terlalu pede.

"Key?" Sapa seseorang, suaranya tidak asing. Key membuka wajahnya yang tertutup telapak tangan. Dia duduk di pinggir area kursi penonton, bersebelahan dengan jalan kecil tempat orang lalu lalang.

"Shaan," Key sepontan berdiri.

"Nonton basket? Bukannya kamu gak suka nonton kayak ginian," ujar Shan memulai percakapan ini.

"Nemenin temen," dia menunjuk Grace yang cengengesan ketika sorot mata Key mengarah ke dia. "Grace, kating."

"Tumben gak sama Mila dan Laula. Biasanya kemana-mana bareng." Shaan lalu melihat rambut Key. "Semir rambut? Sejak kapan?"

Key tersenyum hampa, dia tidak ingin membahas soal itu. Bagaimana selama ini dia bisa bertahan berhubungan dengan orang seperti ini.

Belum sempat Key membalas ucapan itu, seorang cewek datang. Dia nampak lebih cantik dari Key, dan Key tau siapa cwek itu, mantan Shaan. Ternyata benar mereka jalan bareng. Balikan kah? Bahkan hak Key menanyakan itu.

"Ke sini bareng Dea?" Key menyebutkan nama cwek itu.

Shaan nampak panik, seperti baru saja ketahuan telah melakukan kejahatan. Entah ekspresi itu untuk Key, atau Dea. Key menyapa Dea dengan senyuman, dan Dea membalasnya. Ada ekspresi tidak nyaman ditunjukan secara jelas dari wajah Dea.

"Key pertandingan selesai, ayo pergi," Grace menyelamatkan Key. Dia merasakan atmosfer tidak nyaman dari pertemuan itu.

"Oke, aku pergi dulu ya," ujar Key. Grace dengan tergesa-gesa menarik Key pergi menjauh dari sana. Key juga tidak melihat ke belakang. Dia sebenarnya penasaran ekspresi apa yang mereka tunjukkan saat Key pergi. Namun di sisi lain, dia takut melihatnya.

🌷🌷🌷

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro