🌷 Part 20 : Potret

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Suara kamera menggema di udara, menangkap momen di taman yang cerah itu. Key membuka matanya. Setelah suara kamera dia mendengar suara tawa yang tak asing baginya. Dia menoleh, dan melihat Zayn dengan senyum khasnya. Tanpa Key sadari dia memberikan sebuah senyum.

Zayn baru dari kost Aiden, mengambil kamera yang akan digunakan untuk dokumentasi event besok. Saat berjalan di taman dekat kampus, dia melihat Key yang duduk sendiri di taman. Taman yang tenang, langit cerah, dan gadis yang duduk sendiri, cocok untuk dijadikan bahan foto.

"Wow, cakep juga fotonya," ujar Zayn. Dia berjalan mendekati Key, duduk di sebelah Key, dan memperlihatkan hasil fotonya.

"Lumayan, kirim ya."

Zayn Kembali menatap lama potret itu. "cocok buat dijadikan objek lukis."

"Lukis? Kamu bisa?"

"Kayak gak percaya, mau lihat? Aku ada foto-foto nya."

"Percaya-percaya," meski Key belum pernah liat langsung lukisan Zayn. "Tapi masak fotoku mau dijadiin lukisan. Kayak gak ada objek lain aja."

"Ini bagus tau, nanti deh kalau jadi ku kasih lihat."

"Emang kapan jadi?"

"Hmmm, habis event mungkin ada waktu sebelum aku sidang."

Key ketawa kecil. "terserah kamu deh, janji ya kasih lihat lukisannya kalau jadi."

"Iya, janji," jawab Zayn yang menunjukkan jari kelingkingnya.

Mata Zayn mengarah ke bawah, Key heran Zayn melihat kemana. Apa ada uang jatuh? Key melihat ke bawah, dan gak ada apa-apa.

"Ceroboh banget, tali sepatumu lepas," ujar Zayn.

Belum sempat Key menjawab, Zayn jongkok dan mengikat tali sepatunya. Key terdiam, jantungnya berdetak begitu kencang. Telapak tangannya mulai berkeringat. Rasanya detik jam berhenti saat itu juga. Dia bahkan begitu enggan menghembus nafas saat itu. Apakah dia layak mendapatkan seseorang yang begitu baik dan perhatian seperti Zayn?

Setelah selesai Zayn mengangkat kepalanya, masih dengan senyuman yang sama seperti tadi. Menatap Key yang sedang bingung harus bersikap seperti apa.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro