🌷Part 6: Get Up

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Makannya jangan mabuk!" Tegur Grace.

"Salahin temenmu itu," Key menyalahkan Aiden.

Kepala Key pusing, dia duduk di samping kasur dengan mata masih berkunang-kunang. Grace memberi Key segelas air, dan saat Key meminumnya air itu terasa beda dengan air biasa. Tapi Key tidak menanyakan lebih lanjut, dia berfikir mungkin ini efek mabuknya semalam. Entah berapa gelas di minum, yang ia ingat gelas ke-5 yang di sodorkan Aiden ke dirinya.

Sekilas ingatan lewat di kepala Key. Wajahnya langsung merah sambil memukul-mukul kepalanya dengan pelan. Ingatan yang sangat memalukan, bahkan andai dia saat ini sedang tidak ada di kost Grace, Key ingin berteriak sangking malunya. Di mana dia bisa menaruh wajahnya sekarang.

Key tidak ingat semua kejadian malam tadi. Tapi Key ingat jelas bagaimana dia menggoda seseorang yang baru dia temui. Zayn, tanpa rasa malu Key menggoda orang itu. Bahkan mengatakan bahwa Zayn ganteng dan sebagainya. Entah ingatan itu benar atau tidak. Tapi dia merasa bersalah karena menggoda seseorang yang bahkan cuma dia tahu namanya.

Mata Key menuju arah Grace, yang sedang asik main Game mobile. "Btw kenal cowok yang namanya Zayn?"

Grace menoleh ke arahnya. "Iya, dia adik tingkatku. Satu angkatan kayak kamu. Kenapa?"

Sepertinya Grace tidak tahu perbuatan seperti apa yang ia lakukan ke Zayn. "Tanya doang, kemarin kenalan sama dia."

"Gimana, keren kan dia?" Grace tersenyum nakal. "Dia primadona satu angkatan jurusanku."

"Udah punya pacar?"

"Hmm kayaknya belum," jawaban Grace sedikit membuat Key lega. Dia bakal kehilangan harga diri lebih kalau memang Zayn punya pacar, dan entah kenapa Key merasa senang mendengar itu. "Zayn bentar lagi bakal sidang akhir. Heran kenapa angkatan kalian ambis-ambis. Padahal masa kuliah harus dinikmati semaksimal mungkin. Kalau udah kerja mana bisa seneng-seneng lagi," ucap mahasiswi semester 14 yang hampir lupa judul skripnya apa.

Boleh diakui satu angkatan dengan Key tapi sudah sampai ke tahap itu. Hanya orang-orang tertentu yang bisa lulus dengan cepat. Apalagi di kampus Key yang kebanyakan dosen-dosennya sangat kolot dan suka mempermainkan mahasiswanya. Key bahkan masih berbelit-belit di bab awal. Dari wajah Zayn sudah kebaca dia bukan mahasiswa kupu-kupu yang saat matkul tidur atau bolos. Apalagi kayak Grace yang tanpa beban satu semester alfa dengan sengaja.

"Kayaknya aku harus balik kost. Pengen mandi terus lanjut tidur."

"Bisa balik sendiri?"

"Emang kamu mau antar?" Tanya Key balik.

Grace terkekeh, jawabannya sudah jelas. "Btw mau ikut nongkrong nanti malam? Kebetulan ada Aiden dan Zayn juga ikut."

Key teringat bagaimana Aiden mencekoki dirinya. Saat bangun tadi tadi Key memutuskan untuk tidak mau lagi nimbrung dengan circle Grace yang kebanyakan sesat. Tapi ada Zayn, dia pengen minta maaf soal perlakuannya semalam. Dan entah kenapa Key pengen ketemu Zayn lagi.

"Boleh, nganggur juga di kost." Padahal ada skripsi yang harus secepatnya dikerjakan. "Cafe mana?"

"Sebenarnya agak jauh dari area kampus. Tapi tempatnya enak banget buat nongkrong. Biasanya aku sama Aiden sering ke sana."

"Berduaan aja?" Key menyengir.

"Enggak juga, kadang bareng anak Band. Entah tuh orang suka banget ngajak keluar berdua. Emang playboy kesepian suka gitu. Jangan mau kalau dia ngajak kamu pergi berdua apalagi malam-malam."

"Gak bakal." Key masih dendam dengan perbuatan bejat Aiden semalam. Walaupun tak sepenuhnya salah Aiden.

"Gampang, nanti ku sharelok. Simpel, ada teknologi bestie," sahut Key sambil mengedipkan mata.

🌷🌷🌷

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro