🌷Part 7: Ghost Reader

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

'Jauhi yang menjauhimu. Hargai yang menghargaimu. Dekati yang mendekatimu. Tapi maaf, kadang aku khilaf.'

###

Key mengoleskan lip tint merah ke bibirnya, dia suka memakainya karena membuat dirinya lebih percaya diri. Walaupun Mila sering mengoceh Key terlihat seperti tante-tante. Apa reaksi mereka melihat rambut Key yang seperti ini.

Baru saja di bahas, HP Key berdering, satu Chat WA masuk. Kali ini bukan langganan kontak WA 'Ibu' yang sedang Key tabung notifikasinya. Tapi Mila, angin apa yang membuatnya ingat tentang Key. Key melihat sekilas Chat WA Mila tanpa harus masuk ke aplikasinya.

'Key, punya link daftar nama dosen gak? Share dong.'

Key menghela nafas, padahal tinggal browsing di google, pasti web-nya langsung muncul. Antara Mila yang gak mau repot, atau dia sekedar basa-basi untuk mencari topik pembicaraan. Key beranggapan opsi ke-2. Dia segera mencarikan link web itu, dan tidak lebih dari dua menit semuanya beres. Kenapa tidak melakukan hal sesepele itu sendiri?

Link sudah terkirim ke WA Mila. Dan Mila hanya menjawab kalimat singkat, 'Thanks.' tanpa kalimat tambahan atau mungkin sekedar menanyakan kabar Key sekarang. Opsinya yang nomor satu ternyata benar. Kadang Key heran dengan orang-orang seperti itu. Mereka padahal bisa melakukannya sendiri, tapi malah harus menunggu orang lain membantu. Bagi Key itu hal yang membuang waktu. Dan lagi Key sudah terbiasa sejak kecil untuk melaksanakan apapun sendiri.

Iya, Key hidup di dunia seperti itu. Melakukan apapun sendiri, karena saat dia minta tolong hanya akan disepelekan bahkan ditertawakan oleh orang lain. Padahal Key tidak akan minta tolong jika dia bisa melakukan hal itu sendiri. Namun akhirnya menjadi kebiasaan, dan terkesan seperti sudah tidak butuh siapa-siapa.

Key mengambil Tote bag yang berisi HP, dompet, charger HP, dan beberapa makeup untuk touch up. Dia berharap kali ini Aiden tidak sebejat semalam. Dan iya tujuan utama Key adalah bertemu Zayn.

###

Berbeda dari tadi malam, karaoke party, kali ini benar-benar nongkrong santai di cafe. Grace melambangkan tangan ketika melihat Key yang masuk ke Cafe. Sudah ada Aiden yang duduk di samping Key, dan Zayn di depan mereka dengan kursi sebelah yang masih kosong. Kali ini pun Key bakal duduk di sebelah Zayn.

"Maaf telat, agak kesasar tadi," ujar Key seraya duduk.

"Santai aja kali. Lagian kita aja yang kecepatan. Soalnya latihan tadi selesai cepet, jadi langsung gas ke sini," jawab Grace.

"Anak band kalian gak ikut?"

"Mereka mah mending bucin daripada ngopi," sahut Aiden. "Btw mau mesen apa? Biar kupesenin sekalian."

"Hmm aku lemon tea aja deh yang murah. Sisanya kalau mau dibeliin Grace gak papa," celotehan Key sambil tertawa kecil.

Grace merengut mendengar perkataan Key. "Aku ikut sekalian deh. Ayok!" Grace menarik lengan baju Aiden, dan mengajaknya mengantri di antrian kasir yang kebetulan lumayan rame.

Key menoleh ke Zayn, dia tampak tenang sambil mengetik sesuatu di HP nya. "Zayn kan?" Ucap Key tanpa basa-basi.

Zayn menoleh, dia lalu meletakan HP-nya ke atas meja, dan tersenyum ke arah Key. Benar-benar senyum yang manis. "Iya, Key?" Ada penekanan suara saat dia memanggil Key.

Key mengerutkan alis, dan memasang wajah memelas. "Btw maaf banget ya soal semalam. Jujur aku gak ada maksud gal sopan gitu. Aku kelepasan serius. Benar-benar gak enak sama kamu," Key menyatukan telapak tangannya.

Zayn malah tertawa menanggapi Key, Key kebingungan, padahal saat ini dia diambang malu dan merasa gak enak. Apalagi reputasinya dengan cowok sangat buruk. Anggap aja Key dulu versi cewek Aiden yang playboy sekarang. Suka caper sana sini ke cowok, dan suka malak setiap cowok yang deketin dia. Sifat Key rada lurus waktu HTS sama Shaan.

"Santai aja Key, kamu juga lagi mabuk kemarin. Maklum," jawan Zayn yang membuat Key sedikit lega.

"Hehehe," Key terkekeh. Entah kenapa suasana setelahnya sedikit canggung. Karena Key masih malu, eh ... Sejak kapan Key malu sampingan sama cowok.

"Kamu punya blog menulis kan?" Cetus Zayn memecahkan kecanggungan namun membuat Key terkejut. Pasalnya hanya Mila dan Laula yang tahu Key punya blog menulis.

"Eh, kok tahu?"

"Kemarin kamu bilang, namamu Keynna. Nama blogmu juga itu kan? Grace bilang kamu suka nulis-nulis gitu. Sebenarnya cuma tebakan, eh ternyata beneran kamu," ujar Zayn.

Key terdiam sebentar, mulai mengocok logikan ucapan Zayn. "Jangan bilang Useer028 itu kamu?"

"Bentuk sekali, 100," sahut Zayn sambil menjentikkan jarinya. "Keren bisa hafal, padahal yang baca di blogmu banyak."

"Enggak sebanyak itu," Key merendah. Tapi memang tidak banyak. Dan hanya orang itu-itu saja yang aktif. Tentu saja Key hafal. "Rasanya aneh ketemu pembaca di real life."

"Kenapa, ceritamu keren kok."

Key menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Mana ada, cerita jelek gitu."

"Ahahaha! Bagus kok, aku sering baca soalnya seru. Semoga bisa diterbitkan, aku yang pertama bakal beli."

Key tersenyum lebar. "Mana ada penerbit yang mau nerbitin cerita kayak gitu."

Siapa duga, Zayn adalah 'Ghost Reader' yang selama ini dipertanyakan Key. Begini rasanya bertemu orang itu secara langsung. Senang, bangga, malu, dan sedikit mendebarkan. Ghost Reader yang biasanya hanya mengetikan kalimat dalam bentuk kata, kini bisa Key dengar langsung.

"Semangat nulis, gak sabar liat kelanjutan ceritanya," ujar Zayn sambil memberikan senyuman ke Key.

Key kembali tersenyum. "Iya kalau gak sibuk dan lagi mood. Hehehe."

🌷🌷🌷

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro