🌷 Part 8: Garis Finis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Akhirnya ikut juga," ujar Grace yang merangkul Key dari belakang. Grace harus menjinjit karena Key satu jengkal lebih tinggi darinya.

"Makasih lo, lumayan juga fee-nya," sahut Key yang terus melangkahkan kakinya. "Tapi aku gak ada pengalaman."

"Jangan khawatir, banyak yang ikut cuma biar dapat cuan. Tapi keren kamu bisa lolos seleksi padahal cuma kirim CV."

"Mungkin karena aku goodloking." Key mengedipkan mata kirinya. Grace merengut mendengar jawaban itu.

Setelah cukup lama Key berfikir, dia akhirnya ikut volunteer event kampus. Isi event ini bazar, job fair, dan yang banyak dinanti adalah konser band lokal. Key masuk satu grup dengan Grace, mengurus konser band. Karena ini event yang cukup basar, dibutuhkan banyak volunteer. Fee-nya lumayan, setara dengan uang saku Key selama 2 minggu. Key benar-benar kehabisan uang, dia tidak mungkin minta ke ibunya lagi. Ini satu-satunya harapan Key. Setidaknya dia dapat nasi kotak buat bertahan hidup.

"Hei dua cewek cantik, sini!" Teriak suara yang tidak asing. Itu Aiden, dan Key terkejut dengan siapa yang ada di sebelahnya, Zayn.

"Mereka ikut juga?"

"Jelas, yang buat event ini satu circel sama kami. Mau gabung circel kita juga?"

Key menggeleng. "Aku sibuk, ini pun karena terdesak."

"Oke, oke."

Key sengaja memilih tempat duduk di samping Zayn. Senyum Zayn menyambut Key dengan lembut. Key gadis normal yang jantungnya mudah bergetar melihat pria tampan. Key sempat sedikit mengobrol dengan Zayn. Mereka membahas hal-hal umum yang sudah Key ketahui dari Grace. Asal, jurusan, angkatan, kost di mana, dan soal Zayn yang tinggal menunggu tanggal sidang. Percakapan sederhana yang lumayan membuat mood Key naik.

Pembagian tugas, hal yang membuat Key sedikit takut. Dia takut tidak mampu mengerjakan tugasnya, atau hanya akan mengacau. Dia merasa alasan dirinya diterima bukan karena CV nya yang bagus. Tapi karena Event ini kekurangan orang, dan dia kenal Grace yang kebetulan menjadi koordinator event konser. Key sempat pesimis dengan job yang diberikan, dekorasi, terdengar mudah.

"Kita satu tim," ujar Zayn menunjukkan namanya yang ada di atas nama Key.

Key tersenyum lega. "Tolong ya, aku gak ada pengalaman."

"Jangan khawatir, kita sama-sama kerja."

Diskusi hari ini cukup sederhana. Setelah pembagian kelompok, mereka dibiarkan selain mengenal karena kebanyakan memang orang asing. Setelah itu dijelaskan bagaimana konsep dan tema acara ini, tugas-tugas apa saja yang dikerjakan setiap tim, deadline hal-hal yang harus dikerjakan, dan waktu pertemuan berikutnya.

Key salah kaprah tentang Grace. Dia pikir Grace tipe kakak tingkat yang lebih suka nongkrong dari pada aktif kegiatan lainnya dan tidak akan bisa diandalkan untuk bicara di depan. Publik speaking Grace sangat bagus, dia tidak ikut ormawa, BEM, atau UKM lain, tapi terlihat dia pandai memimpin. Grace hanya sibuk naik ke panggung, menyanyi, dan menyapa penonton, mungkin dari sana skillnya terbentuk. Pantas saja dia menjadi koordinator acara kali ini.

Kadang Key iri dengan orang seperti Grace, punya percaya diri yang tinggi, dan berani bicara. Sangat berbeda dengan Key yang hanya mengikuti arus, tidak berani bicara, dan hanya mengutarakan sesuatu dalam tulisan. Ini terasa seperti dunia lain yang belum pernah dijamah Key, bersama orang-orang yang juga tidak biasa disekitar Key. Entah kemana lagi mereka akan membawa Key.

Aiden mengajak Key keluar makan sebelum mereka pulang setelah diskusi. Biasanya dia mengajak Grace, tapi Grace sebagai koordinator sibuk dengan planning acara. Ini pertama kali pula Key diajak seorang playboy Aiden, dia sedikit was-was takut dijadikan target Aiden. Tapi dia merasa tenang saat ada Zayn yang ikut dengan mereka.

Ada angkringan di pinggir stadion sepak bola, cukup rame karena harga makanan di sini sangat murah. Kebanyakan yang ada di sini adalah anak muda yang sedang nongkrong, ada beberapa pasangan, dan keluarga cemara ayah ibu muda.

"Gara-gara event ini, Grace bakal jarang ikut latihan. Anak-anak yang lain juga mulai sibuk. Lo mau bantuin gue buat persiapan hari H Zayn?" Tanya Aiden.

"Emang harus apa?"

"Gampang, paling cek sound, bantu cek-cek alat, sama angkut. Bisa kan? Dapat nasi kotak deh. Dan freepast juga buat kru."

"Gampang deh, santai aja."

"Key ikut juga ya."

"Eh, masak aku harus angkat-angkat juga. Gak mau deh, capek," tolak Key.

Aiden menggeleng. "Enggak, mana mungkin gue nyuruh anak cewek angkat barang. Bantu Grace siap-siap, sama nemenin Grace. Dia sering ngomong gak ada temen cewek."

"Gitu doang?"

"Iyaa Key cantik," goda Aiden sambil tersenyum. Tapi langsung di tepuk keras oleh Zayn.

"Boleh deh, aku juga gabut."

Mas-mas angkringan datang, membawakan 3 es teh pesanan mereka, dua bungkus nasi kucing punya Aiden, dan gorengan yang dibakar. Key yang kelaparan tapi terlalu pelit untuk mengeluarkan uang buat sesuap nasi, langsung mengutil gorengan yang sengaja dibeli Zayn untuk mereka. Key berusaha setenang dan seanggun mungkin karena dia satu-satunya cewek di sini.

"Ngomong-ngomong Key, hubungan lo sama Shaan gimana?" Cetus Aiden. Sama seperti Grace, Aiden juga tahu soal Shaan. Tapi kenapa dia harus membahas itu saat ada Zayn di sini.

"Haa? Gak ada apa-apa kami kam cuma teman. Emang kenapa?" Jawab Key sedikit acuh.

"Eak, cuma teman. Pantes sih, soalnya pas gue tampil kemarin gak sengaja liat Shaan nonton sama temannya. Mereka balikan kali ya?"

"Mana aku tahu, bukan urusanku juga," nada suara Key terdengar dia tidak suka dengan percakapan itu.

Shaan sama mantannya? Mungkin itu alasan Shaan sudah tidak menghubungi Key sama sekali. Shaan kayaknya udah capek dengan sifat Key yang sering tarik ulur. Key hanya sebatas tahu tentang mantan Shaan, mereka sudah kenal dan pacaran sejak SMP. Waktu yang sangat lama. Shaan sempat sendiri setelah putus dengan mantannya, sebelum akhirnya dekat dengan Key. Dengan sifat Key yang seperti ini, dan Shaan yang sepertinya belum bisa lepas dari masa lalu, hubungan mereka yang sebatas HTS, wajar kalau akhirnya bakal seperti ini. Key yang duluan menjauh, tapi Shaan yang lebih dulu mencapai garis finis, itu yang dirasakan Key sekarang.

###

🌷🌷🌷

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro