Akademi Seret

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kolaborasi by: William_Most (HTM) & @HlriudiumSeagull (Romance)

Selamat datang di Akademi Seret!

Sebuah lembaga pendidikan penyihir dengan konsep bahwa makin seret muridnya, makin tinggi kekuatannya. Di sini kalian dilatih untuk makan makanan kasar tanpa minum air dengan tujuan meningkatkan penggunaan sihir, supaya bisa naik level dari pemula ke master. Tentu saja para pengajar yang rata-rata menyandang gelar doktor seret sudah sangat ahli dalam membuat diri mereka seret. Tapi, kalian harus hati-hati, karena kalau gagal menjalani pelatihan seret, kalian bakal berubah jadi mayat hidup yang menghabiskan sisa waktu dengan berharap minum, minum, dan minum.

"Grrr! Aku zombi yang haus minum!"

Sayang sekali! Tidak ada air minum di sini!

Instalasi air minum dilepas ratusan tahun lalu sebelum akademi dibangun. Penggunaan air bersih hanya untuk mencuci atau mandi, bila ada yang ketahuan meminumnya, bakal terdeteksi oleh cip yang ditanam semasa pendaftaran murid. Berharap air dari langit? Hah! Pawang hujan profesional tiap hari hilir mudik dipanggil oleh kepala sekolah. Dari bumi? Air tanah pun kering, sungai dan danau hanyalah takhayul, pengolahan air limbah juga diurus terpisah oleh petugas sekolah. Satu-satunya cara ialah menikmati air kencing sendiri, tapi itu pula termasuk pelanggaran dan cip akan menusukkan cairan pengubah zombi ke dalam aliran darah kalian.

Intinya bila berhasil melaksanakan pelatihan seret yang tidak masuk akal ini, kalian bakal terjamin menjadi penyihir yang sukses. Bahkan pengendali air pun banyak yang menjadi lulusan dari Akademi Seret.

Tapi, tentu saja keadilan selalu menang, bukan?

Maka demikian, seorang utusan yang dianggap xenobiotik pemicu kehancuran tanpa disadari lolos sebagai akademia baru, dan pada hari pertamanya dia menjatuhkan lapisan es dari langit, membuka geiser dari bumi, lalu menguak rahasia seluruh orang dewasa yang tidak bisa melakukan seret, dan melepaskan zombi-zombi yang dijadikan makanan di sana.

Orang-orang bersorak gembira atas kemunculan sang utusan. Pemicu revolusi pemberontakan yang pecah karena adanya ketidakadilan terhadap hak-hak manusia. Sosok yang sudah diidamkan sedari dahulu oleh korban-korban penindasan.

Utusan itu bernama ... Antiseret.

Tetapi ternyata, para seret penganut paham makin seret makin berkekuatan, tidak berdiam diri saja melihatnya.

Tentu, keadilan selalu menang. Tapi tidak semudah itu ferguso.

Akademi seret akhirnya mengumpulkan penyihir-penyihir seret dari pemula hingga master.

Melihat situasi lahirnya revolusi antiseret, terlebih lagi mereka merasa kecolongan karena sang Antiseret lolos dari akademi seret sendiri, mereka merasa dikhianati dan teracuni dengan fakta tersebut.

Karena itu, akhirnya para petinggi Akademi Seret memutuskan pengibaran bendera perang.

"Jangan harap dirimu bisa membinasakan kami, Antiseret! Kami takkan semudah itu untuk kau tangani."

Antiseret dan pengikutnya tidak diam begitu saja mendengar hal itu.

"Pemahaman yang kalian pertahankan hanyalah kegilaan yang menyakiti! Aku dan pengikutku yang telah menjadi korban penindasan, akan menyembuhkan dan menghilangkan kegilaan pada diri kalian dan menggantinya dengan cinta fitri!"

Ultimatum Antiseret yang sepertinya terpeleset dilidah, mengundang keheranan.

"Ehem, maksutku CINTA SUCI!" Ralat Antiseret membacot.

"Kan kuciptakan Akademi yang tidak menyiksa para penyihir, manusia, bahkan makhluk hidup lainnya, dan mengganti keseretan menjadi Cinta!! Hahahhahahahah." Sambungnya dengan gagah perkasa.

Dan perangpun terjadi. Lalu selesei.

Kemenanganpun tergapai. Pihak Antiseret menang, dan para penganut seretpun akhirnya tobat nasuha.

Horeeeeee!

Eits, tapi ternyata perang dua kubu ini menciptakan pengaruh yang tidak diharapkan!

Para seret yang kini telah menganut paham Antiseret terkena efek samping, atau istilah kerennya _toksik. Toksik rasa cinta!_

Kini di akademi seret yang tak lagi seret, para penyihir mulai meneliti bagaimana cara meminimalkan toksik cinta yang membuat para penyihir bucin yang tersiksa bertebaran dimanapun, bahkan setelah diperlakukan buruk oleh pasangannya, ia tetap bucin. Sungguh malang sekali.

Akhirnya, lembaga pendidikan penyihir itu menemukan konsep baru untuk mengatasi toksik tersebut.

Konsep itu bernama Ruqyah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro