Kolaborasi: Fiona Aime tequilaiueo (Historical) - Acar Step AcarStep (Action)

* * *

Melakukan perjalanan ke masa lalu terdengar keren bagi Naomi. Profesor Jeremy menjanjikan abad ke-16 akan menyenangkan, tetapi semua menjadi buruk karena kejadian malang menimpanya satu jam kemudian.

Pemuda dengan busana bangsawan itu begitu marah karena Naomi tidak sengaja menabrak hingga alat musik yang dibawanya terjatuh dan rusak. Tidak pernah terbayangkan kejadian seperti ini akan menimpanya, terlebih dia mengatakan akan tampil dalam opera kerajaan sebentar lagi.

"Apa?" Pemuda itu menatap penasaran dari atas sampai bawah. Naomi memasang ekspresi aneh.

"Dari mana Anda berasal, nona?"

Mungkin ia akan dianggap gila dan ditahan jika mengatakan dari masa depan tahun 2050. Naomi menjawab sekenanya, "Utara."

Wajahnya langsung berubah serius. Naomi penasaran dengan apa yang dipikirkan pemuda itu sampai bersedekap. Kemudian memegang pergelangan tangannya dan tersenyum simpul.

"Terlihat seperti dari keluarga bangsawan," katanya dengan enteng. "Anda bilang tidak membawa uang, kalau begitu ikut saya ke opera kerajaan sebagai bentuk ganti rugi. Ada peran bagus yang cocok untuk Anda."

...

Sekitar dua puluh menit, Naomi harus menahan rasa malu. Bagaimana tidak? Ia memegang pergelangan tangannya seolah Naomi adalah tawanan yang hendak kabur. Cara ia berjalan juga sangat cepat. Beruntung kaki Naomi mampu mengikuti tempo langkah orang itu.

Tiba di halaman depan, ia melepas tangan Naomi dan menatapnya sambil tersenyum.

"Kau akan menjadi ibu."

Naomi mematung. Hei! Bagaimana bisa ia menjadi ibu? Menikah saja belum pernah.

Orang itu kembali menarik lengan Naomi dan memberhentikannya di tengah-tengah panggung.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Naomi.

"Jangan tanya aku. Ingatlah, kau adalah ibu sekarang."

Seketika, lampu panggung menyala terang, bersamaan dengan orang itu yang tanpa rasa bersalah duduk diantara bangku penonton bangsawan.

Memang salah Naomi yang menabraknya, tetapi bukankah ini berlebihan?

Seketika, nyanyian opera seseorang membuatku terkejut. Reflek aku menoleh ke belakang, mendapati seorang yang berdandan seperti anak orang kaya.

Ia bernyanyi dengan sangat bagus, sampai-sampai aku baru menyadari keheningan yang terjadi di sekitar.

Oh tidak. Apakah aku juga harus bernyanyi?

Dengan rasa percaya diri yang tak seberapa, aku mencoba menyanyikan kata-kata yang terlintas di pikiranku dengan nada nyanyian opera.

Bangsawan yang menonton terpukau kagum. Namun sedetik kemudian semuanya berubah.

Sebuah bom seketika meledak, meruntuhkan langit-langit tempat bangku bangsawan berada.

Aku kembali terkejut. Orang yang berperawakan seperti anak orang kaya yang menyanyikan lagu opera di awal tadi menarik paksa lenganku dan kabur dari tempat itu, tak membiarkanku mencerna apa yang sedang terjadi di sana.