[SC] V : Kids? Part 3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Lebih baik aku pastikan sendiri dulu. Aku tidak ingin membuat Somin kecewa dan sedih lagi." - Taehyung.

.
.
.

Part 3

.
.
.

Masih dengan posisi berbaring Taehyung kembali merengkuh tubuh Somin.

"Tae, mianhae.. hiks.."

"Ssttt.. sudah, kau tidak perlu meminta maaf. Kau tidak punya salah denganku."

"Mianhae, jeongmal mianhae.. hiks.."

Taehyung melepas pelukannya dan kembali menangkup wajah istrinya.
Taehyung menatap wajah istrinya sebari mengusap air mata.

"Somin-ah, sebenarnya kau kenapa?"

"Aku minta maaf. Aku tahu aku bukan istri yang baik. Aku tidak bisa membuatmu bahagia." Ujar Somin

"Aku tahu kau sangat menantikan malaikat kecil hadir di antara kita. Tapi aku.. aku.. hiks.."

Tangisan Somin semakin menjadi.

"Aku bukan istri yang baik, tae. Bahkan hingga saat ini aku belum juga hamil."

Taehyung sedikit terkejut mendengar ucapan Somin.

"Apa ini alasan Somin sering murung akhir-akhir ini?" Batin Taehyung.

Taehyung mengecup kening Somin.

"Dengarkan aku. Memang benar salah satu alasan menikah adalah memiliki anak tapi itu akan ada saatnya sendiri, sayang. Aku akui memang aku sangat menantikan, bukan hanya aku tapi juga kau dan kedua orang tua kita. Tapi kita juga tak boleh memaksa karna kita tahu Tuhan tidak akan sembarang menitipkan malaikat kecilnya. Tuhan akan memberikannya jika kita memang benar-benar sudah pantas memilikinya dan bisa menjaganya, sayang."

"Tapi.."

"Sssttt.. jangan berfikir yang tidak-tidak. Kita hanya perlu berusaha dan bersabar, sayang."

"Tae.. hiks.."

"Seharunya aku yang minta maaf karna aku yang terlalu suka dengan anak-anak kau jadi terbebani. Mianhae."

Taehyung mengusap air mata Somin lalu tersenyum dan berkata,

"Sekarang jangan menangis lagi, aku tidak suka wajah cantikmu basah karna air mata."

"Tae, apa kau masih mencintaiku?" Tanya Somin.

"Pertanyaan apa itu? Tentu saja aku masih dan akan selalu mencintaimu."

"Gomawo, Tae. Saranghae~"

"Nado saranghae."

.
.
.

-1 week later-

Taehyung POV
Setelah malam itu aku tidak lagi melihat istriku murung atau melamun lagi. Dia sudah kembali seperti Somin yang aku kenal, cerewet dan menggemaskan.

Haah~

Lega rasanya bisa melihat senyumnya dan mendengar omelannya lagi.
Taehyung POV End

Taehyung menghampiri Somin yang duduk manis di sofa ruang tengah.

"Sayang, 2 hari lagi aku ada jadwal ke Jepang." Ujar Taehyung sebari duduk di samping Somin.

"Berapa hari disana?" Tanya Somin.

"Mungkin 2 hari."

Somin yang sedari tadi fokus pada layar tv kini beralih menatap sang suami.

"Wae? Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Taehyung saat menyadari Somin menatapnya aneh.

"2 hari terlalu lama. Jangan pergi, aku tidak mau ditinggal sendirian."

Ucapan Somin membuat Taehyung heran.

"Tae~" panggil Somin dengan wajah yang dibuat melas.

Taehyung menyipitkan matanya kemudian menyunggingkan senyum manisnya. Ia mengarahkan telapak tangannya mengusap surai hitam milik Somin dan berkata,

"Aku harus tetap pergi, sayang."

Mendengar jawaban Taehyung, Somin mengerucutkan bibirnya imut kemudian berpaling enggan menatap Taehyung lagi.

"Istriku kenapa, eoh? Tidak biasanya merajuk seperti ini." Ujar Taehyung.

Somin masih diam.

Taehyung membawa Somin ke dalam pelukannya.

"Ayolah, sayang. Aku harus tetap pergi, lagipula aku ke sana karna urusan pekerjaan."

Lagi-lagi Somin masih diam.

"Hanya 2 hari, sayang."

Somin melepas pelukan Taehyung dan

Chup~ 💋

Somin mengecup bibir Taehyung.

Taehyung senyum-senyum sendiri.

"Tapi aku tidak ingin ditinggal sendirian." Rajuk Somin lalu kembali memeluk suaminya.

Taehyung tidak merespon, ia masih sibuk senyum-senyum sendiri efek kecupan dari Somin.

.
.
.

-Practice Room-

"Yeorobun~ lihat! Uri Taehyungie melakukan kesalahan lagi." Ujar Yoongi.

"Ah~ mianhae hyung. Kajja! Kita lakukan lagi, kali ini aku tidak akan melakukan kesalahan. Kajja!"

Saat ini para member sedang berlatih koreografi untuk lagu Best of Me dan sudah 2 kali Taehyung melakukan kesalahan.

"Ani, kita break dulu." Ujar sang leader.

Taehyung duduk di lantai sambil meminum air mineral. Namjoon dan Yoongi menghampirinya.

"Wae? Ada masalah?" Tanya Yoongi.

"Ah~ aniya."

"Apa Somin murung lagi?" Giliran sang leader yang bertanya.

"Aniya, Somin tidak murung lagi tapi dia sedikit aneh."

"Aneh?"

"Tadi malam dia melarangku pergi ke Jepang, dia bilang dia tidak ingin ditinggal sendirian. Padahal biasanya dia tidak seperti itu, hyung. Bukankah itu aneh?" Jelas Taehyung.

Yoongi dan Namjoon tampak berfikir.

"Tunggu! Somin bilang ia tidak ingin ditinggal sendirian?" Tanya Namjoon.

"Ne."

"Apa dia pernah meminta sesuatu padamu? Makanan mungkin atau sesuatu yang aneh?" Tanya Yoongi.

"Emm.. kemarin dia memintaku membelikannya lemon padahal dia seperti Hoseok hyung yang tidak suka rasa asam."

"Ah iya, aku baru ingat tadi Somin bilang padaku dia ingin makan jajangmyeon yang dijual di dekat cafe Ji In." Lanjut Taehyung.

"Hoksi--" gumam Yoongi.

"Kau memikirkan apa yang aku pikirkan, hyung?" Tanya Namjoon pada Yoongi, Yoongi mengangguk.

"Hamil, ya hamil. Istrimu bisa jadi sedang hamil, Tae." Ujar Namjoon girang.

"Mwo? Hamil? Siapa yang hamil?" Tanya Hoseok dan Jin.

"Somin, istri Taehyung."

"Mwo? Somin noona hamil?" Ujar sang maknae.

"Somin hamil?" Imbuh namja yang dikenal dengan senyum tulusnya, Jimin.

"Hamil?" Gumam Taehyung.

"Bisa jadi Somin hamil dan saat ini dia sedang mengidam. Dia ingin makan lemon padahal dia tidak suka asam dan dia melarangmu pergi ke Jepang dengan alasan dia tidak ingin ditinggal sendirian." Jelas Namjoon.

"Saat hamil Ji In juga pernah melarangku pergi sekalipun aku hanya ke toilet, dia juga bilang tidak ingin ditinggal sendirian."

"Somin hamil?" Taehyung masih tidak percaya.

"Taehyung-ah, kapan terakhir kau berhubungan dengannya?" Tanya Jimin.

"Yak! Kenapa kau ingin tahu?" Protes Hoseok.

"Aku hanya memastikan, hyung."

"Satu minggu yang lalu."

"Maja. Kemungkinan Somin hamil, Tae. Coba saja kau bawa Somin pada dokter Lee untuk memastikan."

Taehyung tampak berfikir.

"Aku takut, hyung."

"Wae?"

"Ini hanya asumsi kita. Jika aku membawa Somin pada dokter Lee dan ternyata Somin tidak hamil dia akan sedih dan murung lagi, hyung. Aku takut dia kecewa dan akan menyalahkan dirinya lagi."

Jin memengang bahu Taehyung dan berkata,

"Jika kau masih belum yakin Somin hamil atau tidak kau masih bisa memastikannya sendiri. Dengar, jika saat pagi hari Somin sering mual kemungkinan dia hamil." Tutur member tertua.

"Emosinya berubah dengan cepat, itu juga tanda wanita hamil." Ujar Yoongi.

"Meminta hal-hal aneh itu juga salah satu tandanya, hyung." Imbuh Jungkook.

"Kelihatan 100x lebih sexy dan manja itu juga termasuk." Imbuh Namjoon.

Taehyung tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Baiklah. Aku akan memastikannya. Gomawo hyung, kook."

"Hyung, kenapa kau tidak memberikan pendapatmu?" Tanya Jimin pada Hoseok.

"Yak! Kau sendiri kenapa tidak berpendapat?"

"Ya karna aku tidak tahu bagaimana tanda wanita sedang hamil. Aku kan masih bujang." Aku Jimin.

"Jawabanku sama denganmu jadi jangan bertanya lagi."

Obrolan Jimin dan Hoseok sukses membuat kelima member lain tertawa.

"Cepatlah cari pasangan, hyung. Tidak bosan apa membujang sampai sekarang?" Goda Jungkook.

"YAK! JEON JUNGKOOK! DIAM KAU!" Seru Jimin dan Hoseok bersamaan.

"BHAHAHAHA..."

Para member semakin keras tertawa.

.
.
.
.
.

Halo semua~
Aku balik lagi nih, bawain lanjutan cerita kemarin.
Maaf ya, lagi-lagi-lagi dan lagi aku lama up-nya. Bcs ada banyak work. Hhehe..

Aku juga mau ngucapin banyak2 terima kasih yang udah setia baca dan nunggu kelanjutan cerita WIMAI yg kerap kali lama up-nya hhu hhu.. T.T

Btw, banyak siders. Sedih aku tuh eeak eeak.. hhehe. Jangan lupa voted mampir komen juga biar ramai. Jangan siders! 😉

Makasih ♡♡♡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro