Part 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kepala Azhar menyembul keluar dari aliran dasar sungai. Sosok yang telah dirasuki arwah Om Ye itu pun lantas bergerak berputar mencari-cari sesuatu.

"Di mana Aini? Tidak mungkin dia tenggelam, 'kan?" racau arwah Om Ye dalam hati yang begitu mencemaskan keberadaan sosok Aini.

Akhirnya, sesuatu yang dicari-cari tertangkap juga oleh pandangan kedua mata Azhar. Arwah Om Ye secepat mungkin menggerakkan raga Azhar untuk berenang menuju sosok perempuan yang mengapung dengan posisi tubuh telungkup.

Setelah berada sangat dekat dengan sosok perempuan yang mengapung telungkup tersebut dan sudah dipastikan pula bahwa itu benar-benar Aini, Azhar makin menambah kecepatan renangnya untuk segera dapat menolong Aini.

Raga Azhar yang telah dirasuki arwah Om Ye, lantas menyentuh tubuh Aini kemudian bersusah payah mengubah posisi dari telungkup menjadi telentang dan menyeretnya perlahan menuju ke tepian sungai.

Setibanya di tepian sungai yang dituju, raga Azhar lantas lekas merebahkan tubuh Aini di atas hamparan bebatuan. Ingin diberikan pertolongan pertama, tetapi kondisi medan tidak memungkinkan untuk melakukan itu.

Arwah Om Ye yang merasuki raga Azhar mengerang saking frustrasinya. Ia tidak ingin hanya berpangku tangan saja sambil menunggu bala bantuan datang. Namun, ia berpikir apa yang bisa diperbuatnya untuk membuat Aini sadar.

Akhirnya, tercetus sebuah cara entah hasilnya belakangan berhasil atau tidak untuk membuat Aini sadar. Raga Azhar duduk bersimpuh di dekat Aini, kemudian meraih telapak tangan perempuan itu yang terkulai lemas.

Dengan dijepit oleh kedua telapak tangannya sendiri, arwah Om Ye dalam raga Azhar lekas melakukan gerakan menggosok telapak tangan Aini untuk menyalurkan sedikit kehangatan.

Ritme gerakan menggosok tangan dilakukan makin cepat supaya kehangatan sedikit demi sedikit bisa menjalari sekujur tubuh Aini yang masih tergolek tidak sadarkan diri.

"Tolong cepat sadarlah, Aini! Aku mohon lekas bukalah matamu! Jangan buat aku takut begini! Bukankah kamu mengatakan butuh pertolonganku? Iya. Aku sudah datang menolong kamu dan sekarang aku ada di sini."

Ucapan yang diserukan oleh arwah Om Ye berhasil merasuk ke alam bawah sadar Aini. Aini meresponsnya dengan berulang kali menyebut dua kata yakni Om Ye secara tidak jelas.

Sudut bibir Aini bergerak sedikit dan Om Ye mengetahuinya. Suara yang dikeluarkan dari sudut bibir perempuan itu tidak bisa terdengar sama sekali.

"Aini. Apa kamu sudah sadar? Apa yang sedang kamu ucapkan? Aku tidak bisa mendengarnya."

Sudut bibir Aini masih bergerak sedikit, tetapi suara yang dikeluarkan tetap tidak bisa terdengar. Om Ye seketika berinisiatif menempelkan sebelah telinga ke bibir Aini untuk mencoba mendengarkan apa yang diucapkan oleh Aini.

"Om Ye."

"Om Ye."

"Om Ye."

Sekadar memastikan pendengarannya masih berfungsi normal, sebelah telinga raga Azhar sampai mendengarkan apa yang diucapkan oleh Aini sebanyak tiga kali. Kedua bola matanya melebar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro