8

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

***

Setelah hampir setengah jam, akhirnya Karisma kembali dengan membawa dua cup eskrim ditangannya.

Tanpa bicara lagi, Karisma langsung duduk di hadapan Xaxa, meletakan dua cup eskrim ditangannya kepada pemiliknya.

"Eskrim gue kan, Om? Satu lagi mana, Om?" Xaxa menyunggingkan senyumnya sekaligus bertanya, belum mendapat jawaban, ia meraih satu cup eskrimnya dan mulai melahapnya.

"Makanannya masih lama, Om?" lanjutnya.

"Iya. Kamu sabar dulu. Eskrim satunya, bakal dateng bareng makanan yang lain."

"Iya deh. Terus, Om, Om ada perlu apa sama gue sampe mau traktirin gue lagi?" Karisma menatap Xaxa yang masih setia menatap dirinya untuk mendapat sebuah jawaban dari pertanyaan yang dilontarkannya. Karisma menghela nafasnya, kemudian menghembuskannya dengan kasar. Pria itu mulai menceritakan semuanya. Ia yang melihat caption di post-an milik Nadia, mencari akun instagram Xaxa hingga niat dan tujuannya mengajak Xaxa bertemu.

"Jadi Om minta gue buat bantuin mata-matain si Nadia?" Tanpa menjawab, Karisma hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai sebuah jawaban.

"Om pikir apa? Gue seorang bocah kurang kerjain yang akhirnya memanfaatkan banyak waktu luang buat mata-matain si Nadia? Om, gue punya kesibukan juga kali." Xaxa mendengus. Gadis itu menolak mentah-mentah permintaan pria dewasa di hadapannya. Memangnya, ia berani bayar Xaxa berapa untuk waktunya yang terbuang sia-sia hanya untuk memata-matai adik sepupunya itu?

"Kamu pikir, saya gak sibuk dan mau buang-buang waktu saya buat mata-matain kekasih saya sendiri?" Xaxa kembali menolehkan kepalanya, menatap Karisma yang tengah mengeluarkan ponselnya dari saku di balik jasnya. Pikiran gadis itu masih mencerna maksud ucapan yang baru saja pria itu sampaikan. Tak mendapatkan maksudnya, akhirnya Xaxa bertanya, "Maksudnya gimana, Om? Apa bener perkiraan gue, Om ikut gue buat mata-matain Nadia?"

Karisma kembali memasukan ponselnya, menatap Xaxa dengan lekat, kemudian menghela nafas gusar.

"Jadi kamu baru mengerti apa maksud saya? Kamu pikir saya cuma nyuruh kamu mata-matain Nadia, sendirian?" Karisma menekankan nada bicaranya di kata sendirian. Xaxa terlihat menampakan deretan giginya seraya mengangkat kedua jari tangan kanannya sebagai lambang perdamaian. Rupanya dirinya sudah salah menduga. Ia pikir, Karisma menyuruhnya menjadi seorang detektif untuk memata-matai Nadia, sendirian. Tapi rupanya Karisma akan ikut andil di sini. Kalo begitu, Xaxa tidak akan menolak kesempatan emas ini. Sudah sangat bisa dipastikan bukan kalo dirinya akan bisa terus bersama Om kesayangannya itu. Bukankah banyak yang bilang kalau cinta muncul karena terbiasa? Nah bisa jadi karena kebiasaan Karisma yang nanti akan selalu bersamanya, berhasil membuat pria itu benar-benar jatuh cinta pada dirinya. Semoga harapan Xaxa akan benar-benar terwujud.

"Jadi gimana?" tanya Karisma lagi. Tanpa berpikir lebih jauh lagi, Xaxa segera menganggukan kepalanya dengan mantap, menyetujui ajakan Karisma untuk memata-matai sepupunya.

"Oke, Om. Gue bakal bantuin lo." Bertepatan dengan selesainya mereka bicara, seorang pegawai restoran fastfood terlihat datang menghampiri meja mereka, mengantarkan makanan yang Karisma tadi pesan.

"Permisi," ujar sang pegawai restoran. Ia dengan perlahan mulai meletakan makanannya satu persatu di atas meja. Dan, setelah selesai, tanpa berbasa-basi lagi, ia beranjak pergi meninggalkan meja Karisma dan Xaxa.

"Akhirnya dateng juga eskrim gue," seru Xaxa. Mata gadis itu kembali berbinar saat mendapatkan satu cup lagi eskrimnya disaat dua cup eskrim yang tadi dibawakan Karisma sudah lenyap dilahapnya.

"Kamu gak mau makan yang lain dulu?" tanya Karisma. Samar. Xaxa terlihat menggelengkan kepalanya disela-sela memakan eskrimnya.

"Nanti eskrimnya keburu meleleh, kan gak enak, kalo Om mau makan duluan, makan aja." Karisma mengidikan bahunya acuh, namun setelah itu ia terlihat mulai melahap beef burger miliknya. Cara Karisma menggigit burger, mengunyah dan menikmatinya menjadi daya tarik tersendiri untuk Xaxa. Gadis itu terus memandang Karisma dengan takjub. Saat dalam keadaan seperti ini Xaxa memuji ketampanan Karisma yang bertambah 1000%. Berlebihan memang, tapi itu adalah ciri khas Xaxa. Lebay. Suka melebih-lebihkan sesuatu.

"Kamu kenapa sih ngeliatin saya sampe segitunya? Saya emang tampan kok, saya tahu." Xaxa memalingkan wajahnya saat dirinya tertangkap basah oleh Karisma saat tengah menikmati keindahan wajah Karisma. Kemudian gadis itu terbatuk-batuk saat dengan percaya dirinya Karisma memuji dirinya sendiri tampan. Tapi itu bukan sebuah kesalahan, karena nyatanya Xaxa tergila-gila dengan Karisma pun karena ketampanannya.

"Astaga Om, kalo ngomong dipikir dulu ih, gue keselek, Om. Jahat. Gak suka ah!" decak Xaxa. Karisma acuh, diam-diam ia menutup mulutnya rapat-rapat untuk menahan tawanya.

"Kamu pikir saya suka kamu? Saya juga terganggu sama kamu!"

"Ih jahat banget, Om."

"Bodo amat."


***

Xaxa tengah membaringkan tubuhnya di atas ranjang kesayangannya. Setelah sampai di rumah 2 jam lalu dengan dihadiahi omelan kedua orangtuanya karena pulang terlalu malam dengan seragam sekolah dan setelah itu mandi karena tubuhnya yang sudah terlalu lengket, saat ini di sinilah Xaxa, berbaring di atas ranjang sambil memegang ponsel kesayangannya.

Tangan kanannya terlihat terampil menggeser layar ponselnya. Saat dengan tidak sengaja, ia menemukan sebuah foto, tanpa diduga ponselnya jatuh menimpa wajahnya. Gadis itu mendesah, mengubah posisinya menjadi duduk seraya mengusap-usap wajahnya. ia mulai meraih ponselnya, menatap kembali salah satu foto diakun instagram milik Karisma.

"Gila! Ini serius? Ah bibir Om Karisma gue udah gak perawan!" desis Xaxa.

"Katanya gak cinta sama Om Karisma, tapi bisa foto bibir saling bersentuhan gitu dan diupload ke instagram? Astaga! Gue gak ngerti. Terus kak Azka gimana? Kak Azka itu bawahannya si Om, sama kayak Nadia jadi pasti kak Azka ngeliat postingan ini waktu itu. Tapi? Ah entahlah, nanti gue bakal selidikin. Apa kalian lupa? Sekarang gue adalah mata-mata yang ditugaskan Om kesayangan gue untuk memata-matai Nadia. Hahaha." Xaxa terus bergumam tak jelas, diakhir pembicaraannya, ia berbicara seolah detektif profesional yang akan memecahkan sebuah kasus besar, kemudian tertawa saat membayangkan ia akan berhasil memecahkan kasusnya dengan baik.

Gadis itu terdiam. Kembali serius untuk mengestalk akun instagram Karisma. Asal kalian tahu, saat dirinya meminta follback pada Karisma. Saat itu juga saat di sebuah restoran dan Karisma menurutinya. Xaxa sempat berteriak histeris karena senang, yang membuat meja mereka menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung maupun pegawainya.

Saat sudah mengestalk instagram Karisma sampai akar, ia beralih ke akun sepupunya. Foto paling atas, baru di upload 34 menit yang lalu, dilengkapi dengan caption H-9.

"Ah ini gue yakin, pasti H-9 ini waktu dia buat ketemu Azka. Sudah kuduga." Xaxa bergumam, kemudian tersenyum kecut sambil menatap layar ponselnya.




---


Serang, 13 Juli 2017

Love,
Agnes (ig: @ashintyas 😂)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro