007

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


behind the
scene




Taehyung berteriak penuh pendalaman ketika lukanya menyentuh alkohol yang Jungkook berikan. Rasanya ia sungguh ingin menangis, namun dia alihkan dengan mengabsen penghuni kebun binatang.

Sebenarnya lukanya tidak begitu parah, hanya beberapa lecet dengan darah yang sudah kering. Namun semuanya berubah ketika tersentuh alkohol pekat yang berbaur dengan kapas lembut itu.

"Udah!" Taehyung cepat-cepat menyingkir dari sisi Jungkook. Mengabaikan tatapan menghina dari yang lebih muda. Ayolah, Taehyung sudah lebih dari 20 tahun dan ia sama sekali tidak takut dengan yang dinamakan setan. Namun ia malah menjerit seperti perawan ketika bertemu dengan alkohol?

Kayak ndak pernah minum aja. Batin Jungkook ngawur.

"Hyung nanti infeksi!" Jungkook kembali mendekati Taehyung yang sudah berancang-ancang ingin lari, walaupun pastinya tidak bisa.

"Lemah banget sih" ia kembali menggerutu dengan kesal. Mengampit betis atletis Taehyung dan kembali menekan kapas dengan perlahan-lahan. Taehyung kemudian hanya bisa pasrah, merasakan nyeri yang bisa dibilang luar biasa itu di kakinya.

"Lagi ngapain mainan gituan, kayak bocah" lagi lagi kata-kata hinaan keluar dari mulut yang muda. Ia menatap kearah bola yang tergeletak di tengah ruang tamu, dan juga meja kopi yang menjadi penyebab mengapa kaki Taehyung berhasil berdarah.

Jadi, sebelum Taehyung mendapatkan luka itu, ia mencoba untuk bermain bola di dalam rumah. Saat ia mengejar bola yang bergelinding itu, naas, kakinya terpentuk ujung meja kopi yang tajam itu. Ia langsung terjatuh, dan sempat menabrak gelas kaca yang berisikan teh susu hangat buatan Jungkook.

Tidak kok, Jungkook sama sekali tidak marah. Ia hanya tidak paham dengan akal pikiran kekasihnya. Kadang cool dan jaim, tapi kemudian dia menjadi aneh dan—tidak bisa dijelaskan.

Jungkook menghela nafasnya sekali lagi, menyentil dahi Taehyung dengan lumayan keras karena kesal. Ia kembali menggerutu dengan mulut dimanyunkan, sedangkan mata doe nya terlihat begitu teliti melepas bandaid yang akan ia pakaikan ke lutut Taehyung.

"Maaf ya sayangku" Taehyung mencoba membujuk sang kelinci, tangannya mencubiti pipi Jungkook dengan gemas. Jangan lupakan wajah bersedih yang sengaja ia pasang agar Jungkook merasa iba.

"Awas aja kalo diulangin" Jungkook menepuk luka Taehyung yang sudah berhasil ia plester, dan Taehyung meringis. "Tidur diluar, seminggu."

Taehyung ketawa dengan canggung, menggaruk tengkuknya karena gugup. Kemudian mengikuti Jungkook yang mulai berjalan kearah dapur untuk membuat sarapan.

Taehyung sadar, ia itu dominan. Ia harus tangguh. Harus menjadi singa diantara kawanan. Jadi dengan muka masam, ia berjalan menahan sakit. Lebay. Memang sih tidak begitu menyakitkan, tapi tetep aja nyelekit.

Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik Jungkook, menyenderkan kepalanya pada pundak yang lebih rendah itu. Jungkook yang kebetulan sedang dalam keadaan bete karena kejadian tadi pun terdiam. Sambil pura-pura memasak ia menahan senyum waktu Taehyung mencium lehernya lembut dan menghirup aroma vanilla dari sabun yang biasa ia pakai.

Mungkin jika ini adalah kartun picisan, kita bisa melihat mata Taehyung yang berubah bentuk menjadi hati berwarna merah. Atau mungkin sesosok cupid yang muncul dari atas kabinet, dan menembakkan panahnya ke arah Taehyung.

"Jangan manyun gitu dong sayang, aku kan jadi laper" rasanya Jungkook ingin sekali memukul Taehyung dengan sendok makan sekarang juga.

"Rumput noh banyak" Taehyung terkekeh. Entah kenapa Jungkook yang sensi an terlihat dua kali lipat lebih lucu dari biasanya, walaupun sulit untuk dibujuk kembali.

"Iya iya, aku minta maaf ya. Jangan marah lagi dong masa depannya Taehyung."

"Siapa yang marah?"

"Yaudah nadanya biasa aja dong sayang"

Jungkook menghela nafas lagi. Mematikan kompor dan kemudian berbalik badan, membuat hidung mereka bersentuhan. Terlihat dari raut mukanya, Jungkook sepertinya sedang tidak mood untuk bercanda. Tangan Jungkook kemudian naik ke leher Taehyung, membuat jarak mereka semakin menipis.

"Bilang dulu 'Kim Taehyung bodoh'" ujar Jungkook sambil mulai tersenyum kecil. Taehyung yang melihat Jungkook kembali jenaka pun langsung mengatakan kalimat itu dengan lantang. Tidak peduli jika reputasinya turun ketika sadar ia telah mengejek dirinya sendiri.

'"Tapi aku cinta'" diucapkan dengan penuh kasih sayang dan penekanan. Jungkook tertawa geli, memeluk yang tua dengan erat seperti tidak ingin dilepaskan. Taehyung buru-buru menghujani Jungkook dengan kecupan diseluruh wajahnya, yang membuat kedua pipi berisi itu memanas.

Cara yang bagus untuk memulai pagi harimu, bukan?






___

ehe.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro