12 ; last day

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Matanya dicelikkan . Ruang bilik yang agak bersepah diperhatikan hinggalah matanya tertancap pula pada sekujur tubuh yang berbaring di sebelahnya

Kejap ! Apa yang jadi semalam ?

" oh.mai.goat ! " michan kehilangan kata-kata . Rambutnya yang sedia kusut dikusutkannya lagi

Dengan langkah yang lemah michan melangkah masuk ke dalam bilik air . Pantulan wajahnya ditilik dalam

Ingin sahaja dia meneriak dan memaki dirinya sendiri . Mahu bunuh diri pun ada sekarang ni !

" kau memang gila lee michan " monolognya sendirian . Bibirnya disentuh pelan dan serta-merta ingatannya kembali melayar

Flashback ..

" chan nak tidur dengan chim hik .. " pergerakan jimin dikuncinya . Wajahnya didekatkan sebelum mengulus lembut rambut milik jimin

Senyuman lebar diukirkan . Dah macam psycho pun ada

" chanie, jangan goda saya please nanti awak yang menyesal " jimin berkata dengan nada yang serius

Michan mencebik . Anak mata jimin direnungnya bagai nak tembus

" hiks emm hiks " air matanya mula mengalir deras . Aduhh dah kenapa pulak ni ?!

" hey hey chanie kenapa nangis pulak ni ? " soal jimin cemas . Aku takdek pukul dia pun yang dia menangis kenapa

" hiks jangan lah marah chan wuarghhhh " teriak michan diselang dengan tangisan yang kuat

" pfft ahahhah " meletus tawa jimin dibuatnya . Air matanya diseka lembut

" arraseo .. Jangan nangis nae ? "

" shireo ! "

" kiss dulu ! "

Jimin menjungkitkan keningnya seraya tersenyum nakal . Rambut milik michan diulusnya lembut sebelum menjatuhkan ciuman pada dahinya

" nak peluk ! "

Jimin turutkan sahaja permintaan daripada isterinya itu . Tubuh milik michan didakapnya erat seraya menepuk bahunya bagi mendodoikannya

Tak lama kemudian michan terlelap di dalam dakapannya . Jimin membaringkannya dan comforter ditarik hingga ke paras leher

" goodnite sayang .. " ciumannya dijatuhkan sekali lagi pada dahi milik michan .

End flashback

Langkahnya diorakkan menuju ke dapur . Awal pula dia bangun harini jam baru menunjukkan angka 9 pagi

Air kosong dituang ke dalam gelasnya sebelum diteguk rakus . Pening kepalanya masih belum hilang

" chanie.. Gwaenchana ? " terhinjut bahu michan dek teguran dari jimin .  Rambut serabainya tetap dianggap kacak di matanya . Haih penat lah jantung ni asyik berdegup laju

" h-hah ? "

" dah tak pening kepala ke ? Kalau awak masih pening saya nak pergi beli ubat untuk mabuk "

" takpe .. " tolak michan lembut . Dia Tidak mahu menyusahkan jimin untuk pergi mencari ubat pada waktu begini

" duduk . " arah jimin seraya menarik isterinya untuk duduk di atas kerusi . Michan tidak membantah

" nasib tak panas , semalam saya risau sangat sebab badan awak panas "

belakang telapak tangannya dilekapkan pada dahi milik michan bagi memeriksa suhu

Saat perkataan ' semalam ' terpacul pada bibir jimin ia sudah membuatkan dirinya berasa tidak senang duduk . Malu nya masih belum reda

" s-semalam ? Ohh hehe saya tak ingat apa yang berlaku semalam " ujar michan diselang batuk yang dibuat-buat

" awak tak ingat ke ? Rugilah sebab semalam kita seronok sangat " jimin tersenyum sumbing

" seronok awak cakap ?! Memalukan adalah " bentak michan pula . Tidak sedar bahawa dia terlepas cakap

" jadi awak ingat semuanya " jimin tertawa halus . Michan memang tak pandai menipu haha

Michan palingkan wajahnya . Tidak ada ayat untuk digaduhkan lagi

" pergi siap nanti kita keluar jalan-jalan " jimin mengusap lembut kepalanya . Michan tersenyum lebar

" jalan-jalan kat mana ? " soal michan teruja dan hanya dibalas dengan senyuman dari jimin

_____

" wahhhhhh tangerin ~ ! "

Hatinya turut berasa gembira dengan hanya melihatkan kesayangannya ini gembira .

" jiminie tengok ni tengok ni ! "

" uhm wae ? "

Berkerut dahinya melihat apa yang ditunjukkan oleh michan . Kumbang tanah yang berada di atas dahan pokok menarik perhatiannya

" muka dia macam awak ahahaha " meletus tawanya dapat menyakat jimin . Jimin mencemik

" dan awak yang tu " jarinya ditundingkan ke arah seekor anak anjing . Sedang elok anak anjing tersebut sedang meneran berak

" eyy pengotor ! " bahunya menjadi sasaran lepukan dari michan . Mereka berdua tertawa mengekek

" nanti kita belikan tangerin nae ? saya nak bagi appa "

Jimin mengangguk bagi mengiyakan soalannya . Setelah selesai makan tengah hari mereka pergi ke kedai cenderamata yang terdekat

" jimin belikan saya ni ! " pokok rumput bersaiz kecil dihalakan ke arah jimin .

" Awak suka tanam pokok ke ? "

Michan mengangguk laju kemudian tersenyum simpul

" tengok pokok ni buat saya teringatkan awak hehe tengok lah pasu ni macam awak kan dan dia boleh teman saya dekat rumah juga "

ayatnya diakhiri dengan gelak tawa mengekek . Entah apa yang nampak serupa namun ia secomel jimin . Sangat comel dimatanya !

" mianhae .. Saya selalu sibuk dan tak ada banyak masa untuk awak " ucap jimin ikhlas . Kepala michan  diusapnya lembut

" gwaenchana saya tak kisah itu kan memang diri awak " gummy smiles nya ditayangkan . Jimin tersenyum tipis

" awak dah pilih barang nak beli dekat bangtan ke ? Nanti merajuk pulak diorang "

" tak tahu nak beli apa " jimin mengeluh pelan

" biar saya pilihkan " ujar michan memberi kata putus

" ini untuk jungkook " biskut berbentuk arnab berperisa kelapa diletakkan ke dalam bakul

" ini pulak rapmon sunbae " sehelai pakaian dan sebuah buku diambil

" yang ni jin sunbae " senduk bewarna pink menjadi pilihan

" suga sunbae hmm saya beli bantal je lah "

" untuk hoseok sunbae ... "

" benda macam ni mesti taehyung oppa suka . Pelik tapi lawa haha "

" kenapa awak panggil dia oppa ? " kening jimin bertaut . Sedangkan dirinya pun tidak dipanggil oppa tetapi taehyung ?!

" sebab apa lagi ? " kening kanannya dijungkit hairan . Panggil oppa pun pelik ke bukannya aku panggil dia cirit

" antara saya dengan taehyung . Saya lagi tua okey ! "

" ahahahah awak cemburu ke sebenarnya ni ? " senak perutnya apabila ketawa terlalu meneran . Haih benda tu pun nak cemburu ke haduh lawak lawak !

" stob it ! "

Berdekah michan tertawa . Cemburu pun comel !

____

Melihatkan jimin yang sedang leka menonton TV didekatinya . Langkahnya diatur pelan supaya tidak menghasilkan bunyi

Bahu kiri jimin ditepuknya pelan dan apabila jimin berpaling jarinya dicucukkan pada pipi mulus jimin .

" nakal betul awak sekarang ni ye "

Punggungnya dilabuhkan di sebelah kiri jimin . Skrin smartphone nya ditunjukkan pada jimin

" Jom tengok movie ni " ajak michan seraya tersenyun simpul menanti balasan dari jimin

" anything for you baby "

Filem Ahsfall ditontonnya . Filem tersebut berakhir selepas 2 jam ditayangkan

" dah pukul 10 malam , esok dah nak balik seoul .. Jom cepat"

Matanya beralih pula pada wajah kacak suaminya .

" jom apa ? "

" pergi tidur lah "

Pandangannya dijatuhkan memandang lantai . Melihatkan riaksi michan membuatkan jimin terfikir

" jangan risau saya takkan sentuh awak uhm ? "

" sampai bila ? " soalan tersebut diajukan pada jimin . Jimin terdiam . Kepalanya cuba mentafsir apa yang cuba disampaikan oleh michan

" sampai bila hubungan kita nak diteruskan macam ni ? Awak taknak ada anak ke ? "

Sambung michan lagi apabila jimin kekal diam . Lain pula dengan jimin yang tersentak dengan kata-kata michan

" saya tak faham . "

Hatinya bercelaru . Keliru dengan apa yang patut dipercayainya . Dulu michan sendiri kata padanya untuk tidak melampaui batas yang dihadkan

Dengan berani michan menatap ke dalam anak mata milik jimin . Tidak dihiraukan lagi jantungnya yang berdetak bagai nak gila

" saya sedar .. saya cintakan awak "

**🌙️**

Tengok atas kerajinan lh ye kwn ii . Doakn emie sempat habiskn fanfic ni dulu hehe (*´∇`*) btw support lh sikit fanfic baru aku tu huehue

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro